REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Kehormatan Dewan (MKD) berencana memanggil Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan untuk meminta keterangan terkait namanya yang disebut dalam transkrip. Menanggapi rencana ini, Luhut mengibaskan tangan sembari memasuki mobilnya.
"Ah sudahlah, kan sudah saya jelaskan ke kalian juga. Silakan sajalah panggil," ujar Luhut sesaat sebelum memasuki mobilnya untuk bertolak ke Malaysia, Kamis (19/11) sore.
Luhut sendiri enggan mengomentari banyak. Ia sendiri tak mengatakan siap atau tidak jika MKD memang akan melakukan pemanggilan terhadap Luhut untuk meminta keterangan.
"Gak usah berandai-andai. Gak ada MKD manggil," ujar Luhut.
Luhut mengaku tak tahu menahu soal isi dan rekaman yang diserahkan oleh Sudirman Said ke MKD. Ia mengaku, tak tahu mana rekaman yang asli. Ia juga mengaku belum membaca hasil transkrip rekaman tersebut.
"Enggak, belum lihat. Saya kan baru pulang dari Australia. Ini mau ikut Presiden ke Malaysia," ujar Luhut.
Sore ini, sekitar pukul 16.00. Tiga perwakilan dari MKD bertolak ke Bareskrim Mabes Polri untuk meminta bantuan Polisi memverifikasi hasil rekaman yang dibawa Sudirman Said terkait pencatutan nama Jokowi dalam perpanjangan kontrak Freeport. Rencananya, MKD akan memanggil beberapa orang terkait hal tersebut untuk dimintai keterangan.
(Baca juga: Luhut Sebut Sudah Kantongi Dalang Kasus Freeport)