REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Agung Mulyana menyatakan terduga anggota ISIS, DDW disersi dari tugasnya sebagai salah satu direktur Badan Pengusahaan Kawasan Batam. "DDW disersi. PNS kalau tidak bekerja lebih dari satu bulan, disersi," kata Agung Mulyana di Batam Kepulauan Riau, Selasa (17/11).
Pria yang juga Penjabat Gubernur Kepri itu mengaku bingung dengan keputusan DDW untuk meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Padahal jabatan Direktur di BP Kawasan Batam dinilai bergengsi. "Direktur loh, gajinya besar," katanya.
Agung enggan mengomentari lebih lanjut mengenai keterlibatan DDW dalam ISIS. "Itu di luar wewenang saya. Tanya BNPT," kata dia.
Sementara itu, BP Kawasan Batam mengembalikan status kepegawaian salah seorang direkturnya, DDW, kepada Kementerian Perhubungan sebab yang bersangkutan sejak September mangkir tanpa kabar. "Sudah dikembalikan ke Kementerian. Semua pegawai BP Batam (dulu Otorita Batam/OB) tidak punya NIP OB, karena semuanya dari kementerian," kata Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Purnomo Andiantono.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Investasi, BP Kawasan Batam, DDW, dilaporkan mangkir dari tugasnya sejak September 2015 setelah pada Agustus mengambil cuti. Purnomo menyatakan tidak tahu keberadaan DDW sejak izin cuti beberapa bulan lalu. BP Kawasan sudah menyurati DDW agar segera masuk kerja, namun tidak ada tanggapan.
Dari Tanjungpinang dilaporkan, Deputi Pencegahan BNPT Brigjen Hamidin dalam dialog pencegahan terorisme mengatakan DDW sudah diidentifikasi sejak beberapa bulan lalu oleh petugas BNPT. "Kami berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan itu," ujarnya. (Baca: BNPT: Direktur PTSP Batam Terlibat Gerakan ISIS)
Dia menjelaskan DDW terlibat dalam gerakan ISIS setelah dilakukan pendalaman. DDW bersama keluarganya sudah tidak berada di Indonesia.
DDW diduga sudah berada di Irak. "Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen DDW terlibat ISIS," ujarnya.