Selasa 17 Nov 2015 07:25 WIB

'Saat Banjir, Pikiran Anak-Anak Hanyalah Bermain Air'

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11).  (Republika/Yasin Habibi)
Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan telah tiba. Sejumlah wilayah di Jakarta mulai menghadapi bahaya banjir.

Berbeda dengan orang tua, anak-anak punya pemikiran berbeda soal banjir. Di mana ada hujan, di mana ada banjir, di sanalah anak-anak bermain.

"Anak akan merasa senang, mereka bisa bermain air," ujar Psikolog Anak, Endang Widyorini kepada Republika.co.id, Selasa, (17/11).

Menurutnya, saat anak-anak bermain air saat banjir ada sensasi tersendiri yang mungkin sudah tidak lagi dimiliki oleh para orang tua. Sensasi itulah yang membuat anak tidak pernah terlihat capek ataupun lelah meski berlama-lama bermain di air.

Saat ditanya mengenai dampaknya bagi anak-anak, Endang tidak melihat adanya dampak negatif di sana. Biarkan saja anak-anak bermain dengan sesamanya.

"Yang bisa berdampak negatif adalah bila banjir itu memisahkan dia dari keluarganya, misalnya dengan ibu, ayah, saudara, atau terhanyut oleh banjir, atau juga banjir membuatnya menderita," ujar Psikolog asal Universitas Soegijapranata, Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement