REPUBLIKA.CO.ID, ANTALYA -- Presiden Joko Widodo tengah berada di Antalya, Turki, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20. Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi mengatakan, dalam forum internasional tersebut, Presiden akan berbicara masalah terorisme.
Pemerintah Indonesia, menurut Menlu, akan mendorong peningkatan kerjasama internasional untuk memerangi terorisme dan radikalisme bersama-sama. Hal ini penting karena tak ada satu negara pun yang aman dari ancaman aksi terorisme.
"Jadi itu yang akan disampaikan Presiden Jokowi pada saat acara working dinner dengan topik counter terorrism,” kata Menlu seperti dikutip laman setkab.go.id, Ahad (15/11).
Aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi di Paris tengah menjadi perhatian publik dunia. Karenanya, kata Retno, isu tersebut akan menjadi salah satu bahasan dalam KTT G-20.
KTT G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers andCentral Bank Governors atau Kelompok Dua Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Kelompok ini dibentuk sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Tahun lalu, Jokowi untuk pertama kalinya hadir dalam KTT G20 yang digelar di Brisbane, Australia.