Ahad 15 Nov 2015 13:31 WIB

Tiket KA Ekonomi Natal dan Tahun Baru Terjual 95 Persen

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Calon penumpang membeli tiket Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (29/6). (Republika/Yasin Habibi)
Calon penumpang membeli tiket Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (29/6). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiket Kereta Api (KA) dari Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta tujuan Jakarta dan Bandung pada libur natal dan tahun baru 2015 sudah terjual hingga 95 persen. Pemesanan tiket tersebut terutama untuk tiket kelas ekonomi.

"Untuk tiket KA kelas bisnis dan eksekutif masih 50 persen," ujar Manajer Coorporate Communication PT KAI Daop VI Yogya, Gatut Sutiyatmono, Ahad (15/11).

Menurutnya, pesanan tiket libur natal dan tahun baru ini terbanyak untuk keberangkatan tanggal 25 Desember 2015 dan 1 Januari 2016. Tujuan keberangkatan terbanyak selain ke Jakarta, Bandung juga ke Surabaya dan Malang.

Daop VI Yogyakarta telah menyiakan 3 KA tambahan untuk mengangkut lonjakan penumpang. Namun KA tambahan ini akan dioperasikan jika KA reguler sudah penuh. Penjualan tiket KA tambahan dilakukan setelah semua tiket KA reguler terjual.

Daop VI Yogya sendiri menyiapkan tiga KA tambahan untuk angkutan natal dan tahun baru ini. Ketiga KA ini adalah KA Argo Lawu tambahan dengan kapasitas 800 tempat duduk. KA ini melayani relasi Stasiun Gambir Jakarta - Stasiun Solo Balapan.

KA Lodaya tambahan relasi Bandung - Solo dengan kapasitas 912 tempat duduk. Selain itu KA Sancaka tambahan relasi Stasiun Surabaya Gubeng - Yogyaarta dengan kapasittas 912 tempat duduk. Pihakya kata Gatut sudah melakukan pengecekan persiapan angkutan natal dan tahun baru.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, saat ini tida ada arus puncak dalam angkutan natal, lebaran maupun tahun baru.

Pasalnya, KA telah memberlakukan angkutan sesuai tempat duduk sehingga tidak ada arus puncaknya. "Penumpang yang diangkut yang sesuai tempat duduk tidak ada seperyi dulu ada arus puncak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement