REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat berstatus waspada atau level dua setelah sempat mengeluarkan hujan abu pada Sabtu (14/11) pukul 22.33 WIB.
"Saat ini Marapi berstatus waspada. Selama November 2015 telah tiga kali mengeluarkan letusan, yang terbaru Ahad pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB," kata Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Warseno, saat dikonfirmasi, Ahad (15/11).
Menurut dia, letusan tersebut menyebabkan gempa tektonik dengan skala lokal dan tercatat oleh alat pemantau. Diperkirakan aktivitas Marapi masih fluktuatif.
Sebelumnya, pada Sabtu malam (14/11) sekitar pukul 22.33 WIB Gunung Marapi mengeluarkan hujan abu.
"Amplitudonya 29,4 milimeter dan rekaman seismik gempa terjadi selama 40 detik dalam gunung tersebut," kata Warseno.
Berdasarkan catatan, letusan terakhir gunung Marapi sebelum ini terjadi pada pada 13 April 2015, pukul 03.23 WIB, dengan amplitudo dua milimeter, dan menimbulkan gempa selama 31 detik.
Letusan tersebut tergolong kecil dan tidak berpengaruh bagi aktivitas masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Marapi, kata dia.
Warseno mengingatkan kepada masyarakat sekitar dan seluruh pendaki Marapi untuk tidak beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak Marapi.