Sabtu 14 Nov 2015 19:30 WIB

Wagub Jabar Buka Festival Geopark Ciletuh Sukabumi

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Geopark Ciletuh
Foto: bumn.go.id
Geopark Ciletuh

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar membuka acara festival geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Sabtu (14/11).

Festival ini digelar dalam rangka mengangkat potensi seni dan budaya di selatan Sukabumi. Festival yang digelar selama dua hari hingga Ahad (15/11) ini dibuka di Pantai Palangpang Desa Ciwaru, Ciemas.

Sejumlah kegiatan digelar dalam festival seperti helaran seni budaya dari sembilan desa di sekitar geopark Ciletuh, aksi paralayang, panjat tebing dan atraksi susur pantai.‘’ Sudah saatnya seni dan budaya di Ciletuh terangkat dan bangun dari tidurnya,’’ ujar Deddy Mizwar.

Momen festival menurut dia menjadi awal untuk membangunkan potensi wisata di selatan Sukabumi tersebut.Terlebih kata Deddy, Pemprov Jabar saat ini tengah mengupayakan agar Geopark Ciletuh menjadi geopark nasional pada Desember 2015 mendatang.  

Selanjutnya, pada 2017 Geopark Ciletuh ditargetkan menjadi Global Geopark Network yang diakui lembaga dunia UNESCO.Untuk mewujudkannya terang Deddy, pemprov mendorong penguatan komitmen dari sejumlah pihak terkait. Mulai dari Pemkab Sukabumi, kalangan akademisi, pengusaha, dan lain sebagainya. ‘’Kita juga akan membenahi sarana infrastruktur menuju geopark,’’ imbuh Deddy.

Rencananya, pada 2016 mendatang jalan dari Panenjoan Desa Ciwaru hingga Pantai Palangpang akan dibeton. Pasalnya saat ini jalannya masih terdapat kerusakan di sejumlah titik. Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman di tempat yang sama menambahkan, kawasan Geopark Ciletuh menjadi andalan potensi wisata bagi Sukabumi.

‘’Pengembangan kawasan ini akan meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,’’ cetus dia.

Oleh karena itu lanjut Achadiat, pemkab akan memperjuangkan terwujudunya Geopark Ciletuh menjadi geopark nasional dan geopark dunia. Upaya ini lanjut dia harus memenuhi tiga unsur yakni geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement