Jumat 13 Nov 2015 13:36 WIB

Penerima Beasiswa Dikti yang Lalai akan Diminta Kembalikan Biaya

Rep: C13/ Red: Indira Rezkisari
Beasiswa
Beasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengungkapkan banyak mahasiswa penerima beasiswa Pendidikan Tinggi (Dikti) yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan yang lalai. Karena itulah, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan meminta pengembalian biaya beasiswanya.

“Mahasiswa yang lalai jelas akan diminta kembalikan uang beasiswanya,” ujar Direktur Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM), IPTEK, dan Dikti, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya, IPTEK dan Dikti, Kemenristekdikti, Mukhlas Ansori saat Jumpa Pers tentang Wacana Beasiswa Dikti di Gedung D Dikti, Jakarta, Jumat (13/11).

Mukhlas mengaku ada beberapa mahasiswa penerima beasiswa Dikti yang lalai dalam tugasnya. Ia menemukan beberapa mahasiswa yang tidak kuliah di luar negeri. Di Australia, kata dia, terdapat mahasiswa yang keenakan bekerja tanpa melakukan tugas sebenarnya, yakni kuliah. Mahasiswa itu mengungkapkan izin pulang ke kampungnya kepada pembimbingnya. Namun pada kenyataannya, ia tidak menjalankan apa yang diungkapkan dalam surat perizinan.

Bagi mahasiswa yang berhenti akibat lain, yakni ketidakmampuan dalam beberapa hal tidak akan diminta mengembalikan biaya kuliahnya. Pengembalian ini, tambah Mukhlas hanya diberlakukan untuk mahasiswa lalai.

Sepanjang 2008 hingga 2015, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya, IPTEK dan Dikti, Ali Ghufron Mukti menyatakan, total mahasiswa yang menerima beasiswa pasca sarjana Dikti di luar negeri sekitar 4.429 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 2.474 yang jelas mendapatkan beasiswa. Sekitar 1.813 sudah dinyatakan lulus dan 24 berstatus drop out. Kemudian, tiga mahasiswa downgrade dan 107 mahasiswa membatalkan beasiswa. Selanjutnya, dari 4.429 itu terdapat delapan mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan kuliah karena meninggal.

Untuk 2015, Ghufron menyatakan terdapat 12.005 mahasiswa yang masih menjalankan beasiswa Dikti. Jumlah itu tidak hanya penerima beasiswa luar negeri tapi dalam negeri juga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement