REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso mengungkapkan kesiapannya ikut terlibat dalam pengamanan Pilkada serentak 2015.
Menurutnya, Pilkada merupakan pesta demokrasi di daerah sesuai aspirasi masyarakat. Karena itu, BIN harus menjadi garda terdepan dalam keamanan dan ketertiban negara, termasuk untuk melakukan pencegahan dini terkait potensi konflik yang akan terjadi.
"Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 dicantumkan status BIN adalah garda terdepan dalam sistem pengamanan negara. Kita punya tugas pokok pencegahan sejak dini, termasuk saat Pilkada," kata Ketua Umum PKPI di Gedung Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11).
Sutiyoso juga mengintruksikan jajarannya untuk mengumpulkan sekaligus memantau segala kemungkinan yang akan terjadi saat Pilkada berlangsung. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta jajarannya untuk melakukan koordinasi dengan baik, demi terealisasinya keamanan di daerah hingga pusat.
"Jadi, saya minta agar intelijen itu menjadi mata dan telinga di daerah pusat serta negara. Bekerjalah dengan koordinasi yang baik," tambah pria 70 tahun tersebut.
Sutiyoso meminta Komite Intelejen Daerah (Kominda) tak henti-hentinya memantau setiap perkembangan di setiap daerah. Salah satu permasalahan yang patut menjadi perhatian adalah terjadinya konflik horizontal yang biasa terjadi antar pendukung masing-masing pasangan calon.
"Lapor saja ke Kapolda dan Kejati masing-masing. Apa yang terjadi dan apa yang harus diantisipasi," ucap Sutiyoso.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
