REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar beserta rombongan diterima Gubernur Ehime, Tokihiro Nakamura di kantornya pada Kamis (11/11). Dalam pertemuan tersebut, Marwan mengatakan akan melanjutkan kerja sama soal pengembangan one village one product (OVOP) dengan pemerintah Ehime.
"Termasuk transfer of knowledge dan informasi. Kita juga mengundang investor dari Ehime untuk berinvestasi di Indonesia," kata Marwan saat memberikan sambutan di Matsuyama, Ehime.
Hubungan antara Jepang dan Indonesia sangat panjang. Karena itu, Marwan mengingatkan untuk memperkuat kerja sama yang dimungkinkan untuk pengembangan desa di Indonesia. "Hubungan Indonesia dan Jepang ke depan perlu dikuatkan kembali ke arah yang lebih jelas," ujarmya dalam siaran pers kepada Republika.co.id.
Marwan juga mengundang investor dari Ehime untuk berinvestasi di Indonesia. Di Indonesia, ujarnya, banyak peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang di bidang infrastruktur, pertanian, dan lain-lain.
"Kita ada 122 kabupaten tertinggal yang haras diperhatikan serius. Ada 419 kawasan transmigrasi, ada 17 ribu desa yang sangat tertinggal yang masing punya potensi ekonomi," kata politikus PKB tersebut.
Selain itu, kata dia, Indonesia punya sekitar 5 juta usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang tersebar di desa. "Nanti ke depan akan kita tindaklanjuti lebih teknis," katanya.
Gubernur Ehime, Tokihiro Nakamura mengapresiasi kunjungan Marwan ke wilayahnya. Menurut dia, sejauh ini sejumlah kerja sama yang telah dilakukan antara Indonesia dengan Jepang, salah satunya bantuan mobil ambulans ke kanupaten Bantaeng Sulsel. "Ehime punya banyak produk. Kita bisa dikerja samakan di sektor produk," ujarnya..
Usai dari kantor gubernur, Marwan serta rombongan mengunjungi Universitas Ehime sekaligus berdialog dengan mahasiswa. Termasuk akan mengunjungi pertanian jeruk yang terkenal di mancanegara.