REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, TNI selalu siaga mengamankan langit Indonesia dari pesawat-pesawat asing tak berizin. Hal itu disampaikan mengomentari kasus masuknya pesawat asing jenis Propeler First Engine Cessna ke langit Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (9/11) siang.
Semua pesawat asing yang masuk ke wilayah udara Indonesia, kata Gatot, selalu diidentifikasi melalui radar otoritas penerbangan Indonesia. Apabila pesawat tersebut diidentifikasi tidak memiliki izin resmi melintas di langit Indonesia, kata Gatot, TNI akan mengirimkan pesawat untuk mendekat.
“Kami akan sampaikan, mereka sudah melanggar. Kalau mereka tidak mau keluar, kami giring untuk mendarat di pangkalan terdekat,” ujar Panglima TNI seusai memberikan kuliah umum di kampus Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (11/11).
Gatot menginformasikan, saat ini TNI masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus masuknya pesawat asing ke langit Tarakan, yang berujung dengan penurunan paksa oleh TNI.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pesawat kecil tersebut diketahui diterbangkan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat Letkol James Patrick Murphy.
Setelah pendalaman dilakukan, kata dia, tidak menutup kemungkinan sang pilot akan dikenakan sanksi berupa ganti rugi atau sanksi lainnya. Gatot menegaskan, TNI tidak pernah berkompromi terhadap pelanggaran batas wilayah.
“Siapaun pilotnya, pasti kita amankan,” ujar Gatot.