Selasa 10 Nov 2015 22:08 WIB

Bupati Purwakarta: Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pelukis melukis wajah Presiden RI ke-2 Soeharto.
Foto: EPA/Weda
Seorang pelukis melukis wajah Presiden RI ke-2 Soeharto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, menilai mantan Presiden RI Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), layak jadi pahlawan nasional. Pasalnya, kedua tokoh itu sangat berjasa bagi bangsa ini. Tanpa keduanya, Indonesia tak akan seperti saat ini.

"Pak Harto dan Gus Dur, sangat layak jadi pahlawan," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (10/11). 

Tak hanya itu, Dedi juga meminta kepada pihak yang telah menjelek-jelekan Soekarno, Soeharto dan Gus Dur untuk segera bertaubat. Sebab, ketiga tokoh itu memiliki jasa yang begitu besar terhadap negara ini.

Selain itu, ketiganya tak terbukti memiliki kesalahan secara hukum. Sampai saat ini, dia mengatakan  tak ada pengadilan di negara ini yang telah menjatuhkan vonis terhadap ketiga mantan presiden itu.

Dengan demikian, tak boleh lagi ada pihak yang menyudutkan serta menjatuhkan nama baik ketiganya. Sebab, secara konstitusional ketiganya tak bersalah. "Mulai saat ini, tak boleh lagi ada pemimpim yang jatuh dari kursi jabatannya tanpa peradilan," ujar Dedi.

Dengan begitu, sudah seyogyanya bangsa ini mengatakan atau menganugerahkan gelar pahlawan dengan objektif. Serta, tanpa tendensi politisasi. Dedi mengataka  hal ini harus jadi koreksi sejarah. Sebab, bila seorang pemimpin dijatuhkani hukuman tanpa peradilan, hal itu merupakan preseden buruk bagi tatanan perpolitikan Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement