Selasa 10 Nov 2015 15:32 WIB

Menhan akan Ajukan Tambahan Alutsista

Rep: C12/ Red: Karta Raharja Ucu
Alutsista TNI dipamerkan ke masyarakat.
Foto: Antara
Alutsista TNI dipamerkan ke masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyatakan akan mengajukan penambahan alat utama persenjataan (alutsista). Penambahan itu untuk menunjang sistem pertahanan negara.

"Ada yang perlu ditambah, yang sudah ketinggalan akan kita perbarui, segera, ya tahun depan," kata Ryamizard saat berkunjung ke Lanud Sulaiman di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, Senin (9/11) kemarin.

Saat ini diperlukan penambahan anggaran untuk alutsista di TNI AD, AU dan AL. Tetapi semua itu menurut Ryamizard, tergantung dalam pembahasan anggaran nanti dengan DPR.

Sebenarnya, ia menuturkan, anggaran untuk alutsista sudah ada. Namun, jumlahnya tidak terlalu besar. "Karena pasukan-pasukan kita di pasukan khusus, seperti di Kopassus, Marinir, dan di Korpaskhas ini dananya tidak besar," ujar dia.

Untuk keberadaan alutsista di Korpaskhas TNI AU ini, menurut dia sudah ideal. Namun, perlu ada pembahasan lagi terkait jumlahnya. Sedangkan untuk alutsista pesawat tempur yang bisa digunakan di atas 30 tahun itu tergantung dari perawatan.

Namun, kalau sudah tidak layak, tidak bisa untuk diterbangkan. Kata dia, jika jam terbang banyak dan perawatannya bagus, maka alutsista tersebut pun masih bisa digunakan. Terlebih, ia mengakui, sebetulnya jam terbang pasukan khusus negara ini memang tergolong banyak.

"Jam terbang kita ini masih banyak," kata dia. "Itu tergantung dari perawatan. Di negara lain, seperti Singapura, alutsista yang lama pun masih dipakai karena perawatannya juga bagus."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement