REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan truk-truk sampah DKI memang saat ini mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi aksi penahanan seperti sebelumnya.

(Baca: Kronologi Kisruh DPRD Bekasi dan Ahok Soal Bantargebang)

Isnawa mengatakan keputusan pengawalan tersebut merupakan hasil kerja sama Pemprov DKI dengan Polda Metro Jaya. Pihak Polda akhirnya berkoordinasi dengan jajarannya untuk membantu mengawal truk berisikan sampah tersebut.

"Iya (mulai dikawal). Ini hasil pertemuan gubernur dengan Kapolda Metro Jaya," kata Isnawa kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).

Menurutnya kondisi saat ini masih  berpotensi maraknya aksi protes dari berbagai kalangan. Karenanya untuk meminimalisir ancaman yang berdampak pada proses pengangkutan, aparat kepolisian Bekasi dikerahkan untuk menjaga truk sampah.

(Baca: DPRD DKI: Penghadangan Truk Sampah Akibat Reaksi Berlebihan Pemprov)

Isnawa mengatakan kondisi demikian masih akan terus dilakukan hingga kondisi dirasa sudah cukup aman. Pasalnya masih dikhawatirkan truk dihadang warga sehingga kesulitan membawa sampah ke Bantargebang, Bekasi.

"Lihat perkembangannya kalau sudah kondusif ya nggak perlu pengawalan lagi," ujarnya.

Ia menambahkan kebijakan ini sekaligus untuk memperlancar pengiriman sampah di mana waktu operasionalnya sudah dibatasi. Jadi, tidak lagi menambah masalah baru jika sewaktu-waktu kembali ada protes. Karena pihak keamanan sudah berjaga-jaga di sekitarnya.

Personil kepolisian yang berjaga disiagakan mulai di sepanjang Jalan Raya Alternatif Cibubur Kota Bekasi yang menjadi rute lintasan truk sampah DKI menuju Jakarta. Sebanyak 700 personel gabungan dari pihak Kepolisian Polresta Bekasi Kota, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi bertugas mengawasi dan mengawal truk sampah yang datang menuju Bantargebang.

(Baca: DPRD Setujui Truk Sampah Lewati Bekasi 24 Jam)

Ikuti Whatsapp Channel Republika