REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki memastikan lembaga yang dipimpinnya tak akan dibubarkan atau dilebur. Dia beralasan, Kantor Staf Presiden (KSP) memiliki fungsi yang tak bisa digantikan oleh lembaga lain.
"Tidak lah, masih (tetap ada)," ujarnya, Jumat (6/11).
Namun, dia membenarkan KSP termasuk dalam daftar 25 lembaga nonstruktural yang dievaluasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Dari hasil evaluasi itu, kementerian yang dipimpin oleh Menteri Yuddy Chrisnandi tersebut telah merekomendasikan pembubaran 14 lembaga nonstruktural pada Presiden Joko Widodo. Namun, dia memastikan KSP tak masuk dalam daftar 14 lembaga yang akan dibubarkan.
"KSP masuk dalam lembaga nonstruktural yang dievaluasi. Tapi rekomendasinya bukan dibubarkan, bisa tugas dan fungsinya diperjelas," ucap mantan tim komunikasi presiden tersebut.
Teten menyebut, saat ini Presiden tengah mempelajari rekomendasi soal pembubaran lembaga nonstruktural dari Kemen PAN-RB. Pada prinsipnya, kata dia, Jokowi memang menginginkan penyederhanaan kelembagaan. Lembaga yang fungsi dan tugasnya tumpang tindih diminta untuk dilebur.
Sementara, lembaga yang keberadaannya tal lagi relevan akan dibubarkan. Sebab, kata dia, memang ada sejumlah lembaga nonstruktural yang dibentuk untuk merespons situasi tertentu pada waktu itu. Namun, dalam perjalanannya, keberadaan lembaga itu tak lagi dibutuhkan.
Teten sendiri mengaku telah melakukan penyesuaian agar tugas dan fungsi KSP tidak tumpang tindih dengan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. Tak hanya itu, ia juga menyatakan telah melakukan penyesuaian pada lembaganya sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi agar KSP memperkuat kajian-kajian.
"Sesuai dengan permintaan Presiden, KSP untuk lebih mem-backup dalam hal kajian-kajian, selain soal debottlenecking," ujar Teten.