REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan dukungannya terhadap dialog yang dilakukan Partai Golkar sebagai upaya perdamaian antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono terkait kepengurusan tunggal.
"Dari situ nanti antara Ical dan Agung sekarang inikan tiap hari bicara bersama bagaimana merealisasi keputusan itu karena yang paling cocok adalah dialog," kata JK ditemui di Istana Wapres pada Jumat (6/11).
JK mengatakan dialog tersebut bertujuan untuk membentuk kepengurusan tunggal Partai Golkar yang terpecah antara Ical dan Agung.
Sebelumnya, Mahkamah Agung telah memutuskan mengembalikan kepengurusan Partai Golkar pada hasil Munas Riau tahun 2010 yakni Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Dengan keputusan tersebut, jelas JK, Menkumham harus menarik Surat Keputusan Menkumham mengenai pengesahan pengurus Golkar hasil musyawarah nasional Jakarta yang dipimpin Agung Laksono. "Jika ini (SK Menkumham) dicabut, pasti yang muncul SK yang lama," jelas JK.
Wapres juga membantah adanya perpecahan antara Wakil Ketua Umum Partai Golkar Yorrys Raweyai dengan Agung Laksono. "Mungkin berbeda sikap dengan teknis. Tidak dengan prinsip karena pada prinsipnya harus satu," jelas JK.