Jumat 06 Nov 2015 18:14 WIB

KNKT Selidiki Tergelincirnya Pesawat Batik Air

Rep: C97/ Red: Bayu Hermawan
Pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat (6/11).
Foto: foto : Harry Sulistiyanto
Pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyebab pasti dari peristiwa tergelincirnya pesawat Batik Air di Bandara Adisutjipto pada Jumat (6/11), pukul 15.00 WIB, masih belum diketahui.

Dugaan awal, pesawat tergelincir karena landasan yang licin akibat hujan deras. Saat ini pihak Bandara Adisutjipto dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menyelidiki penyebab kejadian tersebut.

"Tadi di lapangan memang sedang turun hujan. Tapi penyebab pastinya sedang kami selidiki," ujar General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama pada Republika.co.id, Jumat (6/11).

Ia mengemukaan, nantinya hasil penyelidikan tersebut akan diumumkan oleh KNKT.  Menurutnya usai kejadian tersebut, petugas bandara segera melakukan evakuasi.

Seluruh penumpang selamat dan telah pulang ke tempat tujuannya masing-masing di Yogyakarta. Peristiwa tergelincirnya pesawat ini sempat membuat kegiatan di Bandara Adisutjipto terhenti satu jam.

Namun saat ini kondisi bandara sudah kembali kondusif. Sehingga semua unit beroperasi seperti biasanya. "Sekarang sudah normal kembali. Jadi kegiatan seperti biasanya sudah bisa berlangsung lagi," katanya.

Menurutnya akibat penghentian kegiatan selama satu jam itu, tiga maskapai yang hendak landas di Adisutjipto harus dialihkan ke Bandara Adi Sumarno Solo. Antara lain pesawat dari Citilink, Sriwijaya, dan Garuda.

Agus mengakui saat ini wilayah Sleman memang mudah mulai sering diguyur hujan. Terutama sejak dua hari terakhir. Namun terkait antisipasi kecelakaan di landasan licin, ia menyampaikan Bandara Adisutjipto sudah memiliki prosedur khusus yang mengatur boleh atau tidaknya pesawat untuk mendarat.

"Ya semuanya akan kami laksanakan sesuai prosedur. Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan pasti akan kami tutup," katanya.

Namun sejauh ini landasan di Bandara Adisutjipto masih dinilai aman sebagai tempat landas dan mendarat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement