Kamis 20 Jun 2019 21:41 WIB

Penumpang Pesawat Tujuan Bandung Terlantar

Evakuasi di Bandara Husein Sastranegara belum selesai

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Petugas memeriksa pesawat Batik Air Malaysia yang gagal lepas landas karena keluar landasan pacu, di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (20/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas memeriksa pesawat Batik Air Malaysia yang gagal lepas landas karena keluar landasan pacu, di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGGERANG -- Bandara Husein Satranegara Kamis (20/6) sore ditutup sementara karena pesawat Malindo Air tergelincir. Pesawat  dengan nomor penerbangan OD- 301 tersebut terperosok keluar run way ketika hendak take off tadi siang.

Akibatnya beberapa pesawat yang harusnya mendarat di Bandara Husein harus mendarat di beberapa bandara terdekat. Salah satunya adalah pesawat Lion Air  JT 0902 dari Bandara Kuala Namu Sumatera Utara yang terpaksa harus mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tanggerang, Banten.

Seharusnya pesawat tersebut mendarat di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada sekitar pukul 16.00 WIB. Tetapi setelah mendapat informasi Bandara Husein ditutup, pilot mengarahkan pendaratan darurat di Bandara Soekarno-Hatta setelah beberapa kali berputar di angkasa.

Setelah tiga jam lebih menanti di Bandara Soekarno-Hatta penumpang pesawat Lion Air JT 0902 dijanjikan akan diberangkatkan pukul 19.30 WIB. Namun, karena evakuasi di Bandara Husein Sastranegara belum usai, penerbangan pun kembali ditunda dan dijadwalkan pada pukul 21.30 WIB.

photo
Penumpang dengan tujuan Bandung, Jawa Barat terlantar (Febrian Fachri / Republika)

Menghadapi kondisi tersebut, penumpang Lion Air JT 0902 kecewa lantaran terlalu lama terlantar di Cengkareng.

"Sudah terlalu lama dan kami tidak mendapatkan asupan makanan berat. Hanya diberi makanan biskuit ringan kecil dan air mineral gelas," kata salah satu penumpang Lion Air JT 0902 Jhoni Marbeta.

Joni merupakan penumpang tujuan Bandung asal Bukittinggi yang terbang dari Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman sejak pukul 11.00 WIB tadi.

Jhoni mengaku dirinya bersama penumpang lain kelelahan sementara untuk membeli makanan di Bandara mereka harus keluar biaya lebih banyak.

"Harusnya pihak maskapai dan bandara menyediakan penumpang makanan. Karena sudah kelelahan karena sudah terbang dari Padang sejak pagi dan harus transit juga ke Medan," kata Jhoni.

Hal yang sama dikeluhkan Bobby Febrianda. Penumpang tujuan Bandung dari Padang. Bobby merasa kondisi tak terduga  ini membuat dirinya bersama penumpang lain kecewa. Karena selain menyita energi, ia juga harus kehilangan beberapa momen karena tujuannya ke Bandung untuk menghadiri sebuah acara penting.

"Kejadian ini membuat saya jadi batal mengikuti acara yang sudah disiapkan dari jauh hari. Ini juga menyita energi," ujar Bobby.

Sampai saat ini para penumpang yang terlantar di Terminal 1 Soekarno Hatta masih menantikan kepastian jadwal keberangkatan ke Bandung. Beberapa penumpang ada yang beristirahat di ruang tunggu, dan di oulet-oulet makanan di Bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement