Rabu 04 Nov 2015 16:49 WIB

Pusat Gempa di Ujung Kulon, Ikut 'Goyang' Jakarta

Rep: Eric Iskandarsyah Z/ Red: Bilal Ramadhan
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.mediastory.net
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga masyarakat banyak yang merasakan guncangan gempa 5,2 SR pada Rabu (4/11) pukul 14.34 WIB. BMKG melaporkan pusat gempa berada di laut kedalaman 10 km di 88 km Barat Daya Pandeglang, Provinsi Banten.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pusat gempa berada di barat Ujung Kulon dan di dalam lempeng Eurasia. "Namun, Gempa tidak berpotensi tsunami," katanya pada Rabu (4/11).

Ia juga mengatakan, masyarakat di sekitar Pandeglang merasakan guncangan lemah selama 4 detik. Namun tidak ada kepanikan. "Kondisi normal, tidak ada kerusakan akibat gempa," ujar dia.

Adanya perambatan gempa melalui batuan menyebabkan wilayah Jakarta juga merasakan guncangan. Apalagi batuan penyusun Jakarta adalah material aluvium sehingga mudah bergetar. Warga Jakarta yang berada tempat tinggi di gedung ‎bertingkat merasakan guncangan hingga sedang.

Menurutnya, guncangan gempa tersebut mengingatkan kita bahwa Jakarta juga rawan gempa. ‎Sejarah gempa yang pernah terjadi di wilayah Banten yaitu 6,6 SR pada 16 Desember 1963 dan 6,5 SR 21 Desember 1999.‎

Riset terbaru menunjukkan, Pulau Jawa pernah dilanda gempa kuat dan merusak, salah satunya melanda Jakarta pada 1699 berkekuatan 8-9 M. Daya guncang gempa Batavia (Jakarta) tahun 1699 lebih dari 7 MMI (Modified Mercalli Intensity).

Kerusakan parah terjadi di Batavia dan sekitarnya. Gempa amat kuat dirasakan di Jakarta pada 5 Januari 1699 sekitar pukul 01.30 WIB. "Gempabumi adalah bencana yang memiliki perulangan. Kita tidak bisa memprediksikan kapan terjadi gempa secara pasti. Pertanyaannya, apakah kita siap menghadapi gempa?" kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement