REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Garuda Indonesia membatalkan 86 penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi pada Rabu (4/11) akibat erupsi anak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny Butarbutar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya juga akan menghentikan sementara penerbangan dari bandara-bandara yang terdampak hingga Kamis (5/11).
"Berdasarkan pemberitahuan otoritas bandara tersebut, Garuda Indonesia untuk sementara waktu menghentikan operasi penerbangannya, mengingat erupsi Gunung Rinjani dengan sebaran abu vulkaniknya dapat membahayakan keselamatan penerbangan," katanya.
Benny mengatakan Berdasarkan Notice to Airman (NOTAM No: A2472/15) yang dikeluarkan otoritas penerbangan setempat menyebutkan bahwa Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi dinyatakan tertutup untuk sementara waktu.
"Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Rinjani serta kesiapan Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Bandara Belimbingsari Banyuwangi untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan," katanya.
Dia menambahkan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Denpasar dan Banyuwangi, akan dilayani setelah dua bandara tersebut dinyatakan dibuka kembali oleh otoritas yang berwenang. "Dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi, maka Garuda mengimbau para penumpang untuk tidak menuju Bandara sampai dengan pemberitahuan bahwa Bandara Ngurah Rai dan Bandara Belimbingsari akan beroperasi kembali," katanya.