Rabu 04 Nov 2015 10:22 WIB

Menhub: Enam Kapal Tol Laut Harus Rampung Januari

Menteri perhubungan Ignatius Jonan
Foto: ROL/MGrol43
Menteri perhubungan Ignatius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk segera menandatangani kontrak enam kapal tol laut paling lambat Januari 2016.

Jonan dalam Peluncuran Perdana penyelenggara Kewajiban Pelayanan publik untuk Angkutan Barang dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut Anggaran 2015 di Pelabuhan Tanjung Priok, mengatakan saat ini baru dioperasikan tiga kapal untuk tiga trayek karena keterbatasan waktu dan kontrak tiga kapal tersebut berakhir pada Desember 2015.

"Segera Ditjen Perhubungan Laut sediakan kapal lagi dan koordinasi antara kementerian agar enam kapal bisa beroperasi Januari, kalau bisa 12 kapal saya lebih senang," katanya, Rabu (4/11).

Jonan mengatakan dengan tol laut merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yakni dengan mengurangi beban hidup melalui pengurangan disparitas harga antara wilayah Barat dan Timur.

Untuk itu, dia mengatakan Kementerian Perhubungan berinisiatif untuk membuat peraturan khusus tentang freight-liner, yakni angkutan barang dengan kapal berjadwal untuk memberikan kepastian kepada pengusaha, sehingga harga bisa lebih mudah ditentukan. Dengan demikian, disparitas harga si Wilayah Timur dan di wilayah produksi, yakni di Barat tidak terlalu tinggi.

"Seperti Bus Transjakarta yang jalan terus, meski ada penumpangnya atau tidak, ada barangnya atau tidak, tetap jalan tentunya ini memberikan kenyamanan kepada pengusaha," katanya.

Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro mengatakan pihaknya masih menunggu Kementerian Keuangan untuk mengucurkan dana penyertaan modal negara (PMN) tahun 2015 senilai Rp500 miliar untuk pembelian enam kapal tol laut.

"Kami masih menunggu, kalaupun belum diberi, kami akan bersinergi dengan perusahaan BUMN lainnya apakah bisa memberikan kapalnya untuk tol laut atau kalau tidak kami akan menyewa," katanya.

Tol laut merupakan penyelenggaraan angkutan laut secara tetap dan teratur yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan hub disertai "feeder" (pengumpan) dan Sumatera hingga ke Papua dengan menggunakan kapal-kapal berukuran besar sehingga diperoleh manfaat ekonomisnya.

Karena keterbatasan waktu, untuk pengoperasian pertama dengan tiga kapal dan tiga ruas trayek dengan nilai subsidi sebesar Rp30 miliar.

Tiga trayek tersebut di antaranya, Kode Trayek T-1 Tanjung Perak - Tual - Fak fak - Kaimana - Timika - Kaimana - Fak fak - Tual -Tg Perak (Doperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 32.

Kode Trayek T - 4 : Tg. Priok - Biak - Serui - Nabire -Wasior - Manokwari - Wasior- Nabire - Serui - Blak - Tg Priok Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga Ill - 22).

Kode Trayek T -6 : Tg. Priok - Kijang - Natuna - Kijang - Tg Priok. (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 4).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement