REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang pemuda yang menetap di Kota Malang, Jawa Timur membuat kreasi perangkap nyamuk dari kayu. Selain efektif membunuh nyamuk, kotak perangkap nyamuk ini aman digunakan karena tidak menggunakan bahan kimia. Sehingga kotak ajaib ini menjadi buruan pembeli senusantara. Namun karena keterbatasan produksi maka terpaksa penjualannya dibatasi.
"Tahun 2014 lalu sih sampai 1700-an (penjualannya), yang mengerjakannya saya sama rekan saya Mas Wawan. Kalau sekarang stabil 60-an per bulan," kata Andi Suryansyah, Senin, (2/11).
Musim kemarau panjang yang rawan demam berdarah membuat penjualan perangkap nyamuk Andi cukup laris di pasaran. Di rumah sekaligus tempat kerjanya di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Andi cukup sibuk. Selain merakit dan mengemas barang yang sudah dipesan, Andi juga memasarkan dan membangun jaringan lewat internet dan CSR.
Untuk membuat kotak ini dibutuhkan bahan baku berupa kayu jati dari Klaten, Jawa Tengah. Kayu tersebut sudah terbentuk kotak. Di bagian kotak bagian bawah dibuat lubang untuk sejumlah perangkat elektronik sebagai mesin kejut.
Setelah mesin elektronik terpasang kotak perangkat nyamuk kemudian dicoba lengkap dengan lampu yang memancarkan sinar ultraviolet. Selain itu kotak perangkap nyamuk ini juga menghasilkan suara berdenging yang efektif mengundang nyamuk betina.
"Karena cuma nyamuk betinas aja yang menggigit orang," kata Andi.
Andi mengatakan nyamuk betina membutuhkan darah untuk bertelur. Semua komponen elektronik ini merupakan hasil penelitian perajin. Lulusan Institut Teknologi Surabaya mengatakan produksinya berkisar 200 buah per bulan.
"Karena modal dan SDMnya belum cukup, lagipula kami UMK bukan pabrik jadi memang sedikit produksinya," kata peraih Pengusaha Muda Berprestasi dari Dinas UMKM Provinsi Jawa Timur ini.