Senin 02 Nov 2015 16:24 WIB

Jokowi Peringatkan Menterinya Agar tak Bikin Gaduh

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengumpulkan menteri-menterinya dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Senin (2/11). Saat membuka rapat, Presiden memperingatkan menteri agar tak sembarang bicara sehingga membuat gaduh.

Ia mencontohkan, apabila ada perbedaan pendapat terkait suatu kebijakan, harus disampaikan dalam rapat internal. Jangan sampai, perbedaan itu justru disampaikan di luar rapat ketika keputusan sudah diambil.

"Silakan menyampaikan kalau setuju atau tidak setuju itu dalam rapat. Jangan sampai, sudah diputuskan dalam rapat, di luaran masih ada yang berbunyi tidak setuju," kata Presiden tegas.

Ia menyatakan, terbuka atas semua saran dan masukan dari menteri. Namun, ketika keputusan sudah dibuat, ucap Presiden, semua menteri harus setuju. Jokowi tak main-main dalam hal ini. Dia tak mau ada polemik dalam pemerintahan karena ada menteri yang membuat gaduh.

"Ketika sudah diputuskan, semua menteri harus memberikan dukungan penuh tanpa protes," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, saat membuka rapat, Jokowi juga menyinggung soal kekompakan di kabinet. Dia meminta agar semua keputusan yang dibuat kementerian dilaporkan dalam rapat terbatas atau rapat kabinet.

"Jangan sampai mengeluarkan Peraturan Menteri tanpa dibahas di rapat kabinet atau rapat terbatas. Sehingga, semua menteri tahu, apa yang akan dikeluarkan oleh kementerian yang lainnya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement