REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan institusi militer negara lain, termasuk dengan The Defence Public Affairs Learning Centre (DPALC) Kanada. Kerja sama terbaru adalah pelatihan instructional technicques (IT)/advanced instructional echniques (AIT) yang diikuti sembilan perwira TNI di Badiklat Kemenhan, Jakarta, Senin (2/11).
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Kemenhan Bennyta Suryo Septanto mengatakan, kerja sama dengan pihak Kanada sudah berlangsung ketiga kalinya hingga kini. Program pelatihan dilakukan demi melatih para prajurit TNI di bidang kehumasan agar bisa bekerja lebih efektif.
Tentu saja, kata dia, kerja sama itu bisa mempererat hubungan antara Indonesia dan Kanada. Pelatihan yang mendatangkan empat instruktur dari Kanada dan satu dari Cile diharapkan dapat memberikan ilmu baru bagi staf TNI yang bertugas di Kemenhan dan Mabes TNI. Apalagi, tantangan zaman yang terus berubah menuntut setiap pegawai kehumasan meningkatkan kemampuannya.
"Pelatihan instructional technicques dan advanced instructional techniques diselenggarakan, dinamika perkembangan lingkungan Ssrategis global yang diwarnai dengan pesatnya perkembangan teknologI komunikasi dan informasi, menuntut Kemenhan dan TNI untuk senantiasa mampu mencermati dan menyesuaikan perkembangan tersebut melalu kualitas kinerja di tengah arus perubahan yang terjadi," katanya.
Bennyta menjelaskan, kerja sama ini dinilai sangat bermanfaat untuk Indonesia dan dapat memberikan pemahaman tentang publikasi yang baik sehingga Kemhan dan TNI dapat meningkatkan kemampuannya dengan lembaga yang berpengalaman. "Jenis latihannya publikasi, dan pengoperasian alat-alat dokumentasi akan dilatih di Indonesia," ujar Bennyta.
Direktur Kerja Sama Latihan Militer DPALC Kanada, Jean Nero mengaku senang bisa ikut terlibat dalam pelatihan kehumasan yang diikuti staf yang bekerja di Kemenhan dan institusi TNI. Dia mengklaim, pelatihan ini sangat berguna bagi peserta ketika menghadapi situasi baru.
"Saya mengapresiasi bentuk kerja sama ini. Kerjasama ini ssangat penting dilakukan dan akan membrikan penglaman baru bagi personel humas di lingkungan militer. Bagi saya informasi itu terus brkembang maju, sehingga personil militer harus mampu mengolah informasi dengan manajemen yg baik," kata Nero.