Jumat 25 Apr 2025 16:03 WIB

Jepang Ajak Indonesia Latihan Militer Bersama Jaga Perdamaian Kawasan

Jepang juga menyampaikan bakal memberi hibah kapal patroli kepada Indonesia.

Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan Brigjen Frega Wenas.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan Brigjen Frega Wenas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2025). Kedatangan Jenderal Yoshida disambut Wakil Menhan Donny Ermawan Taufanto.

Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan Brigjen Frega Wenas mengatakan, pertemuan Menhan Sjafrie dan Jenderal Yoshida membahas sejumlah hal untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Selain pertukaran personel, kedua pihak juga menekankan upaya meningkatkan perdamaian di kawasan yang sangat penting.

Baca Juga

Selain itu, kata Frega, Indonesia dan Jepang juga akan menggelar latihan militer bersama sebagai upaya menjaga perdamaian. Hanya saja, ia tidak menjelaskan jenis latihan dalam misi perdamaian yang dimaksud.

"Jenderal Yoshida juga merencanakan latihan bersama dalam konteks penanggulangan bencana dan peacekeeping atau pasukan perdamaian dunia. Kerja sama dalam bidang ini sangat relevan," kata Frega di kantor Kemenhan, Jumat.

Menurut dia, Jenderal Yoshida saat kunjungan pertama ke Indonesia pada 2022, pernah berkunjung ke Markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI. Selain itu, Jepang juga terlibat di sejumlah misi perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sehingga, sangat tepat jika kedua negara bisa berkolaborasi dalam misi perdamaian bersama ke depannya.

Tidak hanya itu, menurut Frega, Jepang juga menyampaikan bakal memberi hibah kapal patroli kepada Indonesia. Kemenhan, sambung dia, tidak akan terburu-buru dalam menerima hibah kapal patroli dari Jepang sembari menyiapkan proses administrasi, meski sudah mendapat persetujuan dari Komisi I DPR.

"Negara Indonesia dan Jepang menyadari kerja sama pertahanan dan militer sangat penting untuk menciptakan kawasan yang damai. Tentunya dalam konteks diplomasi pertahanan dikedepankan untuk menghindari penggunaan senjata," ujar Frega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement