Sabtu 31 Oct 2015 17:51 WIB

Jokowi: Semua Daerah Berlahan Gambut Harus Bangun Sekat Kanal

Rep: Sapto andika/ Red: Taufik Rachman
Kendaraan melintas di samping sekat kanal lahan gambut di Jembatan Tumbang Nusa, Kalteng, Kamis (29/10).
Foto: Antara/Saptono
Kendaraan melintas di samping sekat kanal lahan gambut di Jembatan Tumbang Nusa, Kalteng, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PULANG PISAU - Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana pembangunan sekat kanal untuk semua provinsi dan kabupaten yang rawan kejadian kebakaran hutan dan lahan. Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan pengoperasian kanal bersenjata di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada Sabtu (31/10).

Jokowi menyatakan keberhasilannya dalam mencanangkan sekat kanal. Pasalnya, satu bulan sebelumnya saat Jokowi berkunjung ke lokasi yang sama, lahan gambut di areal tersebut terbakar.

Proses pemadaman semakin susah karena lahan mengering sehingga sangat mudah terbakar. Dengan adanya sekat kanal ini, air yang dibendung bisa terserap ke dalam lapisan gambut dan mengurangi risiko terbakar.

"Ini sudah dikerjakan satu bulan, dan sudah kelihatan. Sistem kelihatan. Sekat kelihatan untuk tampung air. Dan akan diperluas di semua lokasi di semua kabupaten di semua provinsi," ujar Jokowi di tepi kanal yang dibangun.

Pengerjaan sekat kanal di Kalimantan Tengah sendiri, lanjut Jokowi, tidak akan berhenti sampai di sini. Jokowi menegaskan akan tetap memantau pembangunan sekat kanal hingga mencukupi. Instruksi Jokowi ini juga berlaku bagi semua daerah yang rawan kebakaran, terutama yang memiliki lahan gambut.

Kedatangan Jokowi sendiri di Palangkaraya disambut suka cita warga. Banyak warga yang rela berdiri di tepi jalan untuk sekedar mengabadikan saat orang nomor 1 di Indonesia ini lewat.

Udara di Palangkaraya sendiri sudah jauh lebih baik saat ini, setelah pekan ini Kalimantan Tengah kerap diguyur hujan. Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun juga telah kembali beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement