REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Firman Manan berpendapat Panitia Khusus (Pansus) yang tengah berlangsung di DPR dinilai kurang fokus mengungkap permasalahan pokok yang terjadi di Pelindo II.
"Pansus tidak lagi murni untuk menyelidiki kasus di Pelindo II namun diarahkan untuk mendiskreditkan seseorang seperti Menteri BUMN Rini Sumarno yang merupakan atasan RJ Lino sebagai Dirut Pelindo II," kata Firman, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, Pansus sangat rentan diintervensi oleh pihak-pihak tertentu yang menginginkan Rini Soemarno segera meninggalkan jabatannya sebagai Menteri BUMN.
Ia pun mengkhawatirkan Pansus Pelindo menjadi tumpang-tindih karena proses hukum masih sedang berlangsung. Proses politik yang terjadi di DPR dengan membentuk Pansus Pelindo diharapkan tidak mengebiri proses hukum.
"Pansus sudah bekerja dan suka atau tidak proses politiklah yang terjadi. Yang perlu diawasi publik adalah jangan sampai proses politik menafikan proses hukum yang sedang berlangsung dan mendiskreditkan seseorang," ujarnya.
Firman juga menyayangkan kinerja DPR saat ini. Di tengah banyaknya permasalahan bangsa, DPR malah lebih fokus membentuk pansus-pansus, sementara tugas legislasi cenderung terabaikan.
Padahal, kata Firman, masalah asap dan ekonomi merupakan hal yang lebih penting mendapat fungsi pengawasan DPR saat ini. Sedangkan Pansus Pelindo merupakan bagian terkecil dari salah satu badan usaha milik negara.
"Sudah mulai kelihatan kemana arah dari Pansus itu. Saya tak begitu yakin Pansus itu bisa bebas dari kepentingan politik," ucapnya.