Jumat 30 Oct 2015 15:35 WIB

Telan Korban Jiwa, Operasional Bandros Dibekukan Sementara

Rep: C01/ Red: Nur Aini
Bus Bandros
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bus Bandros

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan untuk membekukan operasional Bandung Tour on Bus (Bandros) pascatewasnya mahasiswa Universitas Parahyangan yang jatuh dari Bandros akibat tersangkut kabel. Pembekuan Bandros ini akan dilakukan hingga proses evaluasi keseluruhan mengenai Bandros selesai dilakukan.

Emil, sapa akrabnya, mengatakan Pemerintah Kota Bandung hanya berperan sebagai penggagas dalam pengadaan Bandros. Pengelolaan Bandros termasuk dari segi teknis, sepenuhnya dipegang oleh pihak swasta selaku pihak ketiga. Meski demikian, Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Bandung memiliki kepentingan agar insiden jatuhnya penumpang dari bagian atas Bandros tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Kami sangat prihatin, sangat berduka. Pengelolaan (Bandros) tidak ada dari Pemkot, itu dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Oleh karena itu, saya akan mengevaluasi Bandros secara teknis," terang Emil saat ditemui di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Bandung, Jumat (30/10).

Dalam evaluasi ini, Emil akan melihat secara keseluruhan permasalahan yang mengganjal dalam operasional Bandros sehingga insiden jatuhnya penumpang hingga tewas dapat terjadi. Ia juga menyesali ketidaklengkapan administrasi yang belum tercatat hingga perlindungan asuransi dalam operasional Bandros yang seharusnya dapat diselesaikan oleh pengelola ketiga. 

Ia mengatakan pihak ketiga yang mengelola Bandros berasal dari kalangan profesional dari dunia perhubungan. Semua bentuk pengelolaan Bandros, mulai dari administrasi, sopir hingga guide, sepenuhnya diatur oleh pihak ketiga. Oleh karena itu, seharusnya semua permasalahan teknis sudah dipahami oleh pihak pengelola.

"(Pengelolanya) Saya akan cek dulu. Saya akan panggil. Saya akan evaluasikan mingu ini, termasuk hal-hal teknis seperti kabel," tambah Ridwan.

Sementara proses evaluasi berlangsung, Emil mengatakan akan membekukan operasional Bandros sementara waktu. Pembekuan ini, lanjutnya, akan dilakukan hingga hasil evaluasi menyeluruh rampung dan pihaknya terima faktanya. Sedangkan terkait kemungkinan pencabutan izin Bandros, Emil mengatakan ia tidak memiliki kewenangan terkait urusan perizinan tersebut.

"Sementara saya setop dulu. Jadi hari ini harusnya sudah tidak ada pengoperasian dulu," ungkapnya.

Mahasiswa Unpar Andy Setiawan Haryanto terjatuh dari bagian atas Bandros dengan ketinggian enam meter di kawasan Wastukencana. Andy yang sedang berdiri tersangkut kabel dan kemudian terjatuh menghantam tanah. Andy kemudian segera dilarikan ke RS Borromeus dan mendapatkan perawatan pertama di Instalasi Gawat Darurat RS Borromeus pada Rabu (28/10). Namun, Andy meninggal dunia pada Kamis (29/10) pukul 19.10 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement