Jumat 30 Oct 2015 08:43 WIB

Operasi Pasar di Kota Sukabumi Ditunda Hingga 10 November

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pengunjung sedang berbelanja saat digelar operasi pasar di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (25/8).   (Republika/Tahta Aidilla)
Pengunjung sedang berbelanja saat digelar operasi pasar di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (25/8). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pelaksanaan operasi pasar murah (OPM) di Kota Sukabumi dimundurkan jadwalnya. Padahal, awalnya pemkot merencanakan penyelenggaraan OPM dilakukan pada 28 Oktober 2015 lalu.

‘’Pelaksanaan OPM dimundurkan pelaksanaannya,’’ terang Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna kepada wartawan Jumat (30/10). OPM di Kota Sukabumi direncanakan digelar pada 10 November mendatang.

Pemkot lanjut Ayep, sebelumnya mengajukan pelaksanaan OPM dilakukan pada 28 Oktober. Namun, karena sejumlah pertimbangan maka pelaksanaan OPM dimundurkan pada Nopember.

Ayep mengungkapkan, penundaan misalnya dilakukan karena petunjuk dari Pemprov Jabar yang merupakan pemberi dana subsidi OPM. Selain itu disebabkan masalah persiapan tempat dan barang yang dinilai terlalu sempit.Pemkot juga ujar Ayep, memerlukan waktu sosialisasi kepada masyarakat yang ada di kecamatan.

Upaya ini dilakukan agar pelaksanaan OPM berjalan dengan lancar dan tertib.Menurut Ayep, pelaksanaan OPM ini akan melibatkan sejumlah pihak yakni Pemprov Jabar, Pemkot Sukabumi dan Bulog Subdivre Cianjur yang wilayah kerjanya membawahi Kota Sukabumi.

Pelaksanaan OPM hanya di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Warudoyong dan Gunungpuyuh dengan target 3.400 rumah tangga sasaran (RTS). Hal ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah. Penyalurannya bisa dilakukan di kantor kelurahan maupun kecamatan. Rencananya dalam OPM, warga akan mendapatkan paket bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan gula pasir.

Harga paket sembako tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran. Perbedaanya berkisar hingga 40 persen.Ayep mengungkapkan, hanya warga yang memiliki kartu miskin yang dapat membeli sembako dengan harga murah ini.

Sehingga tidak semua warga miskin yang mendapatkan paket sembako OPM. Sebelumnya, penyaluran OPM di Kabupaten Sukabumi sudah terlebih dahulu dilakukan pada 27 Oktober lalu.

"Di Kabupaten Sukabumi baru dilakukan di Kecamatan Cikembar,’’ ujar Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman kepada wartawan di sela-sela pembagian paket sembako murah di Desa/Kecamatan Cikembar. Pembagian paket sembako itu dilakukan di sepuluh desa dengan jumlah penerima sebanyak 3.858 kepala keluarga (KK).

Harga satu paket sembako itu terang Achadiat sebesar Rp 69.500. Padahal, harga normalnya mencapai Rp 134 ribu.

Dalam satu paket itu terdapat sebanyak lima kilogram beras, tiga liter minyak goreng, dan tiga kilogram gula pasir.Digelarnya OPM ini lanjut Achadiat untuk membantu meringankan beban warga miskin yang terkena dampak laju pelemahan ekonomi. Dana subsidi untuk penyelenggaraan OPM tersebut berasal dari Pemprov Jawa Barat.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi Asep Japar menambahkan, pembagian paket sembako murah ini secara serentak dilakukan di sepuluh desa di Kecamatan Cikembar. ‘’ Daerah ini dipilih karena banyak terdapat warga miskin dan masuk salah satu kawasan industri,’’ imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement