Kamis 29 Oct 2015 17:58 WIB

Kabut Asap di Palangkaraya Semakin Menipis

Rep: Saptoandika/ Red: Taufik Rachman
 Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).
Foto: foto : MJ05
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Asap Menipis, Warga Palangkaraya Panjatkan Syukur

PALANGKARAYA - Kabut asap yang telah tiga bulan menyelimuti Ibukota Kalimantan Tengah berangsur menipis. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, jarak pandang Palangkaraya pada Kamis (29/10) ini mencapai 1,5 km. Jarak ini jauh lebih baik dibanding pekan hari lalu, yang jarak pandang harian di bawah 1 km, bahkan sempat hanya ratusan meter.

Menipisnya asap di Kalimantan Tengah ditengarai akibat hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di Kalimantan sejak Selasa (27/10) lalu. Warga Palangkaraya pun menyambut dengan suka cita.

Republika memantau, jalanan utama di Palangkaraya lebih ramai dan masyarakat mulai ramai melakukan aktivitas di luar rumah.  "Alhamdulilah. Ini lebih baik. Semoga hujan lagi dan asap tidak ada lagi," ujar Endah (46 tahun) warga yang tinggal Palangkaraya.

Endah menjelaskan, kondisi hari ini jauh lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dia mengaku, sebulan terakhir saja dirinya kerap terganggu dengan tebalnya asap yang terlalu pekat.  "Saya lihat rumah tetangga saja susah," katanya.

Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Brigong Tom Moenandaz menilai hujan yang turun dua hari terakhir ini belum cukup untuk sepenuhnya memadamkan api di lahan gambut.

Berdasarkan pantauan BPBD di lapangan, lahan gambut yang tersiram air hujan memang basah di permukaan namun masih menyimpan bara api di kedalaman.  "Semoga sepekan ke depan bisa hujan terus. Kalau begitu bisa sangat membantu pemadaman api," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement