Kamis 29 Oct 2015 15:31 WIB

ICW Soroti Pengangkatan Jamintel

Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri
Foto: Antara
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik rotasi di internal Kejaksaan Agung. Salah satu yang disorot adalah pengangkatan Jaksa Agung Muda Intelejen Adi Toegarisman, yang sebelumnya menjabat kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.

Menurut Koordinator Investigasi Indonesia Corruption Watch Febri Hendri, rekam jejak Adi selama di Kejati Jakarta kurang mumpuni. "Catatan ICW, banyak kasus yang ditangani Kejati DKI mangkrak. Belum lagi uang pengganti kerugian negara yang belum diselesaikan. Tunggakan kasus juga masih banyak," kata Febri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/10).

Dia menilai, pelaksanaan fit and proper test pejabat tinggi di Kejaksaan Agung kurang transparan. "Harusnya publik diinformasikan bahwa ada beberapa calon yang akan dirotasi. Sebutkan nama-namanya dan kriteria apa saja yang dapat menduduki eselon I. Kalau proses seleksi dilakukan tertutup, dikhawatirkan ada jual beli jabatan," ujarnya.

ICW, kata dia, menyoroti kinerja Kejati Jakarta dalam dua tahun terakhir ini. Hasilnya, menurut dia, sangat mengecewakan.

"Penyidikan kasus korupsi yang melibatkan di Pemda DKI juga tidak terselesaikan. Jadi belum cocok sebenarnya Kajati DKI menjabat Jamintel. Inilah kekeliruan Presiden Joko Widodo yang asal tandatangan Keppres tanpa menelusuri kinerja dan track record para JAM tersebut," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement