REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar lomba baris berbaris, peragaan busana hijab, dan baca puisi untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Lomba yang melibatkan mahasiswa tersebut sekaligus untuk menanamkan jiwa bela negara.
Rektor Universitas Krisnadwipayana Dr Abdul Rivai mengatakan peringatan Sumpah Pemuda ini untuk memupuk karekter kebangsaan mahasiwa Unkris. Menurut Rivai, ada hal yang lebih penting yang harus diingat selain membina mahasiswa secara akademi yakni pembinaan mental dan sikap mahasiswa sebagai warga negara. "Sehingga kita selalu ingat kepada program nasional bela negara," kata Rivai, Rabu (28/10).
Rivai mengungkapkan Unkris sudah sejak 4 tahun lalu menanamkan bela negara dengan menggalakkan Jumat Sehat kepada para mahasiswa baru. Jumat Sehat yang digelar setiap hari Jumat ini juga untuk menanamkan akhlak dan perilaku yang baik kepada mahasiswa. "Peduli sesama, tidak sombong, pandai bergaul. Itu yang diharapkan," ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam Jumat Sehat ini di antaranya, pelatihan baris berbaris yang dikombinasikan dengan diskusi. "Materinya adalah wawasan kebangsaan, Pancasila, Undang-Undang Dasar, dan NKRI," kata Rivai.
Dia menjelaskan pelatihan baris-berbaris untuk meningkatkan disiplin mahasiswa, materi wawasan kebangsaan untuk memupuk jiwa nasionalisme, dan diskusi untuk menambah keilmuannya agar meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai yang diamanatkan UU Pendidikan Tinggi.
Rivai menambahkan, diskusi yang dipandu oleh para dosen ini dilakukan di luar kelas. "Hari Jumat itu tidak ada kuliah, mereka berdiskusi di koridor kampus secara berkelompok," ujar Rivai yang baru menjabat rektor sejak empat bulan lalu ini.
Panitia Peringatan Hari Sumpah Pemuda Unkris, Slamet Supriatna, menambahkan kegiatan kali ini mengingatkan bagaimana perjuangan kaum muda dalam merebut kemerdakaan. Menurut Slamet, salah satu cara untuk membina sikap dan mental para mahasiswa yang berwawasan kebangsaan yakni dengan melibatkan mahasiswa dalam peringatan hari besar nasional. “Ini semua (peringatan Sumpah Pemuda) yang bekerja banyak mahasiswanya,” kata Slamet.