Rabu 28 Oct 2015 12:22 WIB

Sekolah Terhenti dan Penerbangan Batal Akibat Asap

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Andi Nur Aminah
Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.
Foto: Antara
Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Posko Krisis Bencana Kebakaran Hhtan dan Lahan Kementrian Lingkungan Hidup menyebut dampak kabut asap masih menggaggu jam belajar sekolah dan jadwal penerbangan. Dampak asap terparah dialami oleh siswa di Kalimantan Tengah dan Jambi. 

"Sekolah harus diliburkan di Kalimantan Tengah, sementara di Jambi siswa SD hingga SMA terpaksa dipulangkan pukul 09.00 WIB," ujar petugas posko Afrizal, Rabu (28/10).

Sementara itu sekolah yang berada di wilayah lain yang terkena dampak asap seperti Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan masih normal. Namun di Riau dan Sumatra Selatan siswa harus mengenakan masker saat bersekolah. 

Afrizal mengatakan penerbangan saat ini masih banyak yang terhenti. Penerbangan ditiadakan di wilayah Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah.

Sedangkan di Sumatra Selatan beberapa jadwal penerbangan diizinkan namun belum kembali normal. Berbeda dengan Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan yang sudah tak mengalami masalah penerbangan sejak Selasa (27/10).

Dampak asap terhadap kesehatan saat ini dihadapai oleh Jambi. Terdapat 129.229 kasus ISPA hingga di Jambi, 101.332 kasus di Sumatra Selatan, 80.263 kasus di Riau, 98.029 kasus di Kalimantan Selatan. 55.055 kasus di Kalimantan Tengah dan 43.477 kasus di Kalimantan Barat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement