REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Sumatra Selatan (Sumsel) melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan setempat serta pemerintah kabupaten telah mempersiapkan posko evakuasi atau “rumah singgah dampak kabut asap” bagi warga yang terpapar kabut asap. “Di Palembang pemerintah provinsi telah mempersiapkan rumah singgah dampak kabut asap di Asrama Haji Sumsel, panti sosial Budi Perkasa Palembang dan rumah peduli bayi di Jakabaring,” kata Belman Karmuda pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel, Selasa (27/10).
Menurut Belman, selain yang berada di Palembang, pemerintah kabupaten juga telah mempersiapkan rumah singgah dampak kabut asap di daerahnya masing-masing. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dia menyebut ada tiga tempat yang disiapkan. Begitu juga di Kabupaten Ogan Ilir juga ada di tiga tempat.
Posko evakuasi korban kabut asap atau rumah singgah dampak kabut asap tersebut akan menangani korban bencana kabut asap. Korban yang diutamakan adalah masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak bawah usia lima tahun (balita).
“Khusus anak-anak balita difokuskan di rumah peduli bayi Jakabaring. Bisa juga di rumah singgah lainnya,” kata Belman Karmuda.
Khusus rumah peduli bayi di Jakabaring berdiri sebagai wujud kepedulian masyarakat mengantipasi jatuhnya korban meninggal khususnya bayi karena paparan kabut asap. Sementara itu di komplek Asrama Haji Palembang akan menjadi rumah singgah dampak kabut asap terbesar karena mampu menampung korban dalam jumlah banyak.
“Di asrama haji kita akan menggunakan tiga gedung dan satu aula,” ujar Plt Kepala Dinas Sosial Sumsel.
Rumah singgah dampak kabut asap di asrama haji akan menggunakan gedung Makkah, gedung Madinah, gedung Marwah, dan aula. Masing-masing gedung memiliki 40 kamar yang satu kamar bisa diisi untuk empat orang.
Menurut Belman Karmuda, tiga gedung tersebut mampu menampung 480 orang. “Khusus aula asrama haji mampu menampung sekitar 600 orang,” katanya.
Untuk fasilitas di asrama haji setiap kamar memiliki pendingin ruangan juga beberapa fasilitas kamar mandi. Demikian pula dengan aula dilengkapi dengan tempat tidur dan kasur, juga ada ruang bermain anak. “Fasilitas rumah singgah dampak kabut asap di asrama haji juga dilengkapi medical room dengan dokter jaga yang terdiri dari dokter umum dan dokter anak. Juga kita persiapkan dapur umum,” kata Belman Karmuda.