Selasa 27 Oct 2015 18:07 WIB

Golkar Segera Laksanakan Silaturahim Nasional

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
 (dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7).  (Republika/Wihdan)
(dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaputusan yang membatalkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM nomor M.HH-01.AH.11.01 tahun 2015 tentang pengesahan kepengurusan Golkar hasil musyawarah nasional (munas) Ancol, dua kubu Golkar akan menyelenggarakan silaturahim nasional. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Agung Laksono usai menggelar rapat internal pengurus Golkar kubu Ancol di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta, Selasa (27/10).

“Kita akan selenggarakan silaturahim nasional yang mengundang seluruh kader dari dua kubu, kader daerah serta calon kepala daerah yang maju dari Golkar,” kata dia di Jakarta, Selasa (27/10).

Menurut Agung, agenda silaturahim nasional ini akan diinisiasi oleh dua kepengurusan, baik dari hasil munas Ancol maupun munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie. Dalam silaturahim nasional tersebut, kata dia, tidak akan dibahas soal sengketa yang terjadi di dua kubu. Silaturahim ini, tegas Agung, lebih untuk menjaga soliditas dan ketenangan pada seluruh kader Golkar untuk bersiap menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember mendatang.

Namun, Agung belum membeberkan kapan silaturahim nasional ini akan dilaksanakan. Yang pasti, kata dia, pihaknya optimistis silaturahim nasional ini akan didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Silaturahim, tegas Agung, juga sejalan dengan hasil keputusan dalam rapat internal Golkar hasil munas Ancol yang akan menempuh penyelesaian terbaik dan menyeluruh untuk mengakhiri konflik Golkar. 

“Tujuannya untuk mengakhiri sengketa atau konflik Partai Golkar dengan semangat penyatuan kembali Partai Golkar,” kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement