Senin 26 Oct 2015 15:45 WIB

Demo Pekerja PT JLJ, Kapolda: Jangan Bikin Jakarta Tambah Macet

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Foto: Antara/Wahyu Putro
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pekerja PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ), yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga Tbk menunda aksi mogok kerja yang sebelumnya direncanakan akan berlangsung mulai 28 Oktober hingga 30 Oktober mendatang.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengaku sudah bertemu dengan pimpinan jasa marga, Kodam Jaya beserta pihak terkait guna melakukan koordinasi. Ia pun mengakui beberapa waktu lalu ada sengketa industri yang menuntut beberapa hal kepada jasa marga dengan ingin mengadakan aksi mogok dan menutup jalan tol.

"Dengan adanya info seperti itu maka kami mengharuskan melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasinya," katanya di Mapolda Metro Jaya pada Senin, (26/10).

Kapolda menegaskan, aksi unjuk rasa tidak dilarang untuk dilakukan. Namun menurutnya kepentingan publik harus menjadi prioritas.

"Jakarta sudah macet maka jangan dibuat tambah macet. Kita sudah saling memberi masukan dengan PT jasamarga. Hari ini mengundang ulang semua pihak karena sebelumnya pihak Aspek tidak datang," katanya.

Sebelumnya, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, aksi mogok ini sebagai bentuk kekecewaan para pekerja yang sebelumnya sempat dijanjikan diiangkat menjadi pegawai tetap. Namun hingga saat ini para pekerja tersebut masih berstatus kontrak dan pekerja alih daya ( outsourcing).

Diketahui, para pekerja di jalan bebas hambatan tersebut pada 2013 dijanjikan untuk diangkat menjadi pegawai tetap dalam dua tahun ke depan. Namun ketika janji tersebut harusnya direalisasikan, Jasa Marga malah mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT Jasa Layanan Operasi (JLO). Para pekerja pun kembali dialihkan ke anak perusahaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement