Ahad 25 Oct 2015 23:58 WIB

Kebakaran Gunung Lawu Merembet ke Wilayah Jateng

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
Gunung Lawu
Foto: MountainRanger
Gunung Lawu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Gunung Lawu hingga kini belum berhasil dipadamkan. Bahkan, kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (24/10) malam WIB itu telah merembet ke wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan letak geografisnya, Gunung Lawu memang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sebagian wilayah Gunung Lawu juga berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Namun, sejak Sabtu (24/10), kebakaran terjadi di kawasan Gunung Lawu yang berada di Kabupaten Magetan, tepatnya di Pos 3 Jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang.

Bahkan, pada Ahad (25/10) dini hari, api telah merembet hingga Pos 1 Jalur Cemoro Sewu. Mendekati siang hari, api kian membesar dan mulai mendekati pemukiman penduduk. Kemudian, pada pukul 17.00 WIB, Ahad (25/10), kebakaran sudah merembet ke Kabupaten Karanganyar.

"Di wilayah Jateng, api terlihat di empat titik, yaitu di sekitar petak 63, belakang pos 2 Cemoro Kandang, atas Gondosuli, sekitar Tahura di pos 2-3, dan satu titik dari arah Jogorog menuju jalur Candi Cetho,'' ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana( (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/10).

Sutopo menjelaskan, salah satu penyebab sulitnya upaya pemadaman api tersebut adalah cuaca yang kering, angin kencang, dan medan berat. Akibat kebakaran ini, jalur Cemoro Sewu ditutup untuk pendakian. Selain itu, api uang mengarah ke pemukiman sudah berhasil dipadamkan. Hal ini lantaran adanya bantuan dari Pemadam Kebakaran Pemkab Karanganyar dan Magetan, yang difokuskan untuk melakukan penyemprotan di sekitar pemukiman warga.

Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan, kebakaran itu diperkirakan berasal dari sisa kebakaran yang kemudian menyala kembali. Selain itu, tanaman yang terbakar adalah tanaman pinus, sehingga mudah sekali menjalar ke tempat lain.

"Saat ini dikerahkan sekitar 100 personil dari Jagawana, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat, untuk melakukan pengendalian kebakaran," ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement