REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah terdampak kabut asap. Selama 24 jam asap pekat menyelimuti kota Jambi dan sekitarnya.
Kapolda Jambi, Brigjen Lutfi Lubihanto mengatakan, proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan oleh Satgas. Polda juga telah menyiapkan tiga tempat mengantisipasi evakuasi warga sejak tiga hari lalu.
"Ada tiga daerah prioritas antisipasi yakni Muara Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat," ujarnya, di Polda Jambi, Ahad (25/10).
Ketiga daerah tersebut, menurut Lutfi merupakan daerah terparah. Sementara daerah lainnya yang terdampak yaitu, Batang Hari, Bungo, Sarolangun, Tebo, dan Kerinci.
Ngatino, salah satu anggota Satgas dari kepolisian saat ditemui di lokasi pemadaman kebakaran menjelaskan, setiap harinya sekitar 30 personel secara bergantian memadamkan api. Menurut Ngatino, tidak mudah memadamkan api yang berada di lahan gambut.
Ngatino menuturkan, pemadaman harus dimulai dari lapisan tanah paling bawah. Sehingga api dapat teratasi.
Feri, anggota polisi lainnya menambahkan, berbagai kendala dihadapi saat melakukan pemadaman. Feri juga menyadari bahwa lahan bergambut membuat pemadaman cukup sulit.
"Makanya kami buatkan bubur (tanah dibuat becek) tanah yang paling bawah," ucap Feri di sela-sela memadamkan api di lahan gambut, di Betung, Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Selama menjalankan tugas pemadaman, Feri juga harus memperhatikan kesehatan. Pasalnya, Feri bersama teman lainnya harus tinggal di area kebakaran selama dua hari secara bergantian. Sementara area lahan yang terbakar seluas ribuan hektar. "Kita hati-hati saja, rasa sesak pasti terasa," tambahnya.