Ahad 25 Oct 2015 11:01 WIB

Dugaan Kekerasan Oknum Polisi Terhadap Tarmuzi Hingga Meninggal Dikecam

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto:
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)

"Kami juga mendesak Kapolda Lampung untuk mencopot Kapolres Lampung Barat dan Wakapolres Lampung Barat serta Kapolsek Biha, karena mereka bertanggungjawab atas terjadinya pembunuhan terhadap Tarmuji dan penyiksaan dialami Suparto," kata Ajie.

Pihaknya juga mendesak Kapolda Lampung menghentikan praktik penyiksaan dan perlakuan yang kejam yang kerap masih saja dilakukan oleh para jajaran kepolisian dalam mengusut kasus pidana.

"Kami minta dan mendesak Kapolda Lampung untuk memerintahkan jajarannya bekerja secara profesional dan menghormati HAM," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Lampung Brigjen Pol Edward Syah Pernong menegaskan, Tarmuzi merupakan terduga kuat terkait kematian gajah Yongki yang ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, beberapa waktu lalu.

"Terduga pengambil gading gajah ini sudah dikejar hingga ke Bengkulu, dan merupakan salah satu komplotan yang terkait penjualan gading gajah," kata Kapolda di Bandar Lampung, Jumat (23/10) malam.

Tarmuzi yang diduga terkait dengan kematian gajah Yongki itu, telah meninggal dunia.

Tarmuzi, warga Pekon Pemerihan Kecamatan Bengkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, meninggal dunia di RSUD Dr H Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (23/10, setelah mengalami kritis selama delapan hari.

Menurut Kapolda Lampung, berdasarkan indikator-indikator yang ada, Tarmuzi merupakan salah satu terduga kuat dalam pengambilan gading gajah di daerah ini. Dia menuturkan, Tarmuzi sempat mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga sampai mengalami gegar otak, dan akhirnya meninggal dunia.

"Di Krui, ketika petugas kepolisian sedang melakukan razia selektif, saat melihat polisi, Tarmuzi gugup dan mencoba menghindar sehingga terjadi kecelakaan tunggal," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement