REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Bencana kebakaran hutan Gunung Lawu yang melanda wilayah area Jawa Tengah saat ini sudah aman. Meski demikian, pihak Perum Perhutani dan relawan terus mewaspadai sewaktu-waktu membesar. Soalnya, sejumlah titik masih ada bara api.
Petugas tetap waspada jika sewaktu-waktu bara api membesar. "Saat ini kondisi masih aman," kata Arif Nurjati, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Sabtu (24/10).
Arif menerima laporan dari petugas Perhutani yang bertugas di Cemoro Kandang. Informasi yang diterima, di sana masih ada bara bekas petak yang terbakar. Setelah diperiksa, ternyata masih ada tonggak kayu yang terbakar akibat tiupan angin kencang. Sehingga api kembali menyala.
Informasi yang dihimpun, petak 63Q terbakar beberapa waktu lalu. Tetapi berhasil dipadamkan. Api membakar petak 23, Kamis (22/10) malam. Api berhasil dipadamkan sehingga tidak meluas. Titik api membakar tunggak dan berada di dalam jurang. Lokasi kebakaran berada diatas Pos 2 Cemoro Kandang.
Sebelumnya, petugas melihat ada titik api pada bekas kebakaran yang lama. "Kami hanya memantau dan waspada apabila api membesar. Itu hanya membakar tunggak dan didalam jurang. Semoga wilayah Jateng aman," harap Arif.
Merambah Pemukiman
Sementara bencana kebakaran yang melanda hutan area Kabupaten Magetan, Jatim, sempat padam. Namun, kebakaran hutan yang melanda sana kembali membesar. Bahkan, kini semakin mendekati pemukiman penduduk di sekitar pintu masuk jalur pendakian Cemoro Sewu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Agung Lewis mengatakan, kebakaran terjadi lagi, hingga merambah jarak 500 meter dari pintu masuk jalur pendakian Cemoro Kandang.
Agung menuturkan, kebakaran menyebar ke sejumlah lahan. Bahkan, api mengarah ke lokasi pendirian Pos Komando (Posko) Kebakaran Hutan Gunung Lawu di dekat pintu masuk jalur pendakian Cemoro Sewu. Warga sekitar lokasi diminta ke luar rumah. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk saat api membesar.
Tercatat 100 orang berusaha memadamkan api. Mereka dari SAR, Anak Gunung Lawu (AGL), warga dari mitra binaan Perhutani, Polisi, Koramil, BPBD, dan lain-lain. Agung menuturkan masih menyiagakan sejumlah mobil pemadam kebakaran di sekitar lokasi. Kini, petugas dan warga berjaga apabila angin bertiup kencang dan menerbangkan bara sehingga membakar semak lain sekitar lokasi.