REPUBLIKA.CO.ID, KALTENG -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan meminta warga di Kalimantan Tengah untuk mengurangi kebiasaan membakar lahan karena akan berdampak munculnya kabut asap yang mengganggu kesehatan.
"Di sepanjang perjalanan kami juga melihat lahan-lahan banyak dibakar. Oleh karena itu, masyarakat juga harus mengurangi kebiasaan membakar karena masa depan anak-anak akan ada tantangan, yaitu muncul flek pada paru-parunya," katanya di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Sabtu (24/10).
Luhut dan empat menteri Kabinet Kerja meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah melalui jalur darat dengan bus dari Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Di sepanjang perjalanan terlihat sisa-sisa kebakaran pada semak-semak di pinggir jalan. Selain itu, kabut asap juga terjadi, bahkan makin tebal saat memasuki Pulang Pisau. Menurut Luhut, jika terus-menerus terpapar asap dalam waktu lama, akan membahayakan kesehatan.
"Oleh karena itu, jangan pikirkan keuntungan dari pembakaran lahan-lahan kecil, jangan kita hanya menyalahkan perusahaan, tetapi ini juga karena akibat ulah kita sendiri membakar lahan sembarangan," katanya.
Untuk itu, pemerintah akan membantu masyarakat, dan masyarakat juga harus mendisiplinkan diri tidak membakar lahan. "Kami akan tindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik perusahaan maupun perorangan," ucapnya.