REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Ratusan penumpang maskapai Lion Air JT 902 tujuan Bandara Husein Sastranegara (Bandung) ricuh di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (24/10) sore.
Pesawat Lion Air JT 902 tersebut dijadwalkan berangkat dari Kualanamu pada 13.45 WIB. Namun, sampai pukul 17.15 WIB, pesawat tersebut dikabarkan tak kunjung tiba di Bandara Kualanamu, sehingga ratusan penumpang tersebut protes di bagian check in Lion Air, Bandara Kualanamu.
"Dari jam 13.00 WIB enggak berangkat-berangkat. Citilink sudah dua kali berangkat, kan gila. Sudah enggak logika! Apa-apaan ini!" ujar Suryadi (47) penumpang Lion Air JT 902 yang juga warga Sungai Sikambing, Medan, di Bandara Kualanamu, Sabtu (24/10).
Selama menunggu berjam-jam di Bandara Kualanamu, menurut pengakuan Suryadi, pihak Lion Air dinilai tak bertanggung jawab. Penumpang hanya diberikan nasi kotak.
"Ada dikasih. Tapi, keras nasinya. Ada nasi boks untuk anak-anak, tapi keras nasinya," kata penumpang lainnya, Lanbok Pasaribu.
Dihubungi Republika.co.id, Manajer Kantor Lion Air pada Bandara Kualanamu Diki mengatakan, keterlambatan pesawat tersebut akibat kabut asap sejak pagi hari ini (24/10). Diki diketahui sedang tidak di Kualanamu.
"Dikarenakan cuaca asap yang di mana jarak pandang terbatas," kata Diki. "Kita berikan makanan berupa hot meal."
Dari keterangan Lion Air, pesawat JT 902 akan masuk ke Kualanamu pada 18.00 WIB dan akan berangkat pada 19.00 WIB.
"Kita tetap menunggu. Jam 18.00 landing," kata Robi, supervisor operasional Lion Air.
Terpisah, menurut Indra Mulia Lubis sebagai Airport Duty Manager Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, jarak pandang pada pukul 07.00 WIB mencapai 350 meter. Pada pukul 12.00 WIB naik menjadi 800 meter. Data itu berdasarkan laporan tower bandara dan BMKG.
Akibat kondisi tersebut, 10 penerbangan dari Jakarta dialihkan ke Batam dan Aceh. Kemudian, pada pukul 15.00 WIB, tutur Indra, sudah kembali ke Kualanamu enam penerbangan. "Sisanya, berikutnya," ucap Indra.