Jumat 23 Oct 2015 14:08 WIB

Padamkan Asap, Luhut Minta Bantuan AS, Kanada, dan Prancis

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus meminta bantuan dari negara-negara sahabat untuk mengatasi bencana asap. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah akan mendekati tiga negara maju untuk meminta bantuan pesawat pemadam api.

"Kita akan coba approach ke Kanada, Amerika dan juga Prancis," ujar Luhut usai mengikuti rapat terbatas di kantor Presiden, Jumat (23/10).

Menurut mantan kepala staf kepresidenan tersebut, saat ini ada tiga jenis pesawat yang dipakai unuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan, yakni BE-200, Pelican dan Air Tractor. Khusus ke Kanada, Indonesia akan meminta bantuan pesawat yang bisa mengangkut air dalam jumlah besar.

"Kanada itu sangat maju dalam hal bombardir. Lalu BE-200 ini juga kalau kita bisa dapat lima lagi, mungkin urusannya akan lebih baik," ucap mantan duta besar Indonesia untuk Singapura tersebut.

Hingga saat ini, Indonesia telah menerima sejumlah bantuan asing dalam menangani bencana asap, yakni dari Singapura, Malaysia, Jepang dan Rusia. Adapun upaya pemadaman api melalui waterbombing, pemadaman darat dan menyebarkan bahan kimia ke titik api, ujar Luhut, juga terus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement