REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim medis rawat inap Sidomulyo menerima satu bayi usia enam bulan bernama Ikhsan Irvandi Gulton, warga jalan Suka Karya, Tampan, di hari pertama dibukanya posko evakuasi bayi dan balita di Puskemas Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Ikhsan di deteksi saat masuk posko menderita batuk Peumonia, sehingga langsung diberikan pertolongan pertama pemasangan selang oksigen," ungkap Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi saat melakukan kunjungan ke posko evakuasi bayi dan balita dari keluarga kurang mampu di Puskesmas rawat Inap Sidomulyo, Kamis (22/10).
Ayat menjelaskan, posko evakuasi ini memang dibuka bagi bayi dan balita yang berasal dari keluarga kurang mampu karena rumah mereka tidak layak untuk dihuni pada kondisi kualitas udara berbahaya saat ini. Dimana bangunan yang terbuat dari papan tanpa kipas angin apalagi pendingin udara seperti AC, membuat bayi harus menghirup udara asap sama seperti saat diluar.
"Bagi bayi yang kondisi rumahnya kurang layak pemko sudah menyiapkan posko evakuasi di tiga Puskesmas," tutur Ayat.
Tiga Puskesmas tersebut adalah rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rumbai, dan Puskesmas Tenayan Raya
Maka dari itu Ayat berharap kaum ibu yang memiliki bayi dan balita dari keluarga kurang mampu, agar mengevakuasi anaknya ke posko yang disediakan, sehingga dampak kabut asap tidak membawa bahaya bagi mereka bahkan berujung pada kematian.
"Sejak Ahad kabut asap pekat sudah menyelimuti Pekanbaru. Hingga dilevel berbahaya. Saya minta kepada masyarakat supaya memaksimalkan fasilitas yang disediakan Pemko,"ujar nya.
Ayat juga meminta kepada tim penanggulangan dampak kabut asap Pekanbaru agar selalu siaga. Khususnya para medis. Sehingga ketika ada bayi dan balita yang menjadi korban bahkan meminta pengayoman bisa segera ditanggulangi dengan gerak cepat. "Mari kita sama berdoa semoga bencana asap ini segera hilang dari bumi langcang kuning," kata dia.
Kasi Kesehatan Kota Pekanbaru Hamdan menerangkan kondisi Ihksan saat diterima pada posko evakuasi bayi dan balita Kamis siang langsung mendapat pemeriksaan medis dari dokter anak yang jaga saat itu. "Ikhsan agak batuk dan sedikit sesak makanya langsung dipasangin oksigen," ujar Hamdan.
Selanjutnya tindakan medis kepada Ikhsan diberikan obat untuk meredakan penyakit sesaknya. "Mulai malam ini Ikhsan kami inapkan di posko serta ibunya agar mendapatkan perawatan," sebut dia.
Data Badan Lingkungan (BLH) Kota Pekanbaru, mencatat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di 684 Psi pada pukul 10.00 Wib.