REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sutan Adil Hendra menegaskan fraksinya menolak anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2016 untuk renovasi Stadion Gelora Bung Karno. Sebelumnya, rencana renovasi GBK dianggarkan senilai Rp 500 miliar.
"Saya sebagai Kapoksi Fraksi Gerindra di Komisi X dengan tegas menolak anggaran itu karena masih banyak kepentingan lain yang lebih prioritas, bukan GBK," katanya di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (21/10).
Sutan menjelaskan, aset GBK harus benar-benar mendudukkannya dengan baik, siapa pemilik aset GBK tersebut. Dia mengatakan setelah dirinya menyelidiki ditemukan bahwa GBK merupakan aset Sekretariat Negara sehingga mengapa Kemenpora mengklaimnya untuk dilakukan renovasi.
"Kalau aset sekneg lalu mengapa Kemenpora yang mau mengurusinya. Komisi X DPR tidak ingin terjadi kasus Hambalang lagi," katanya.
Dia mengatakan, anggaran Kemenpora yang diajukan untuk 2016 senilai Rp 3 triliun, banyak yang lebih penting digunakan untuk pengembangan olahraga dan pemuda. Menurut dia, Kemenpora menjanjikan anggaran untuk bangun sarana dan prasarana cabang olahraga di tiap desa.
"Saya lebih setuju tiap desa bangun sarana olahraga sehingga pemuda ada pembinaannya," ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu menilai perlu langkah strategis dalam membangun mental pemuda karena ancaman narkoba luar biasa sehingga diperlukan skala prioritas pembinaan pemuda. Dia menilai, Indonesia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat harus kedepankan pembinaan pemuda sehingga olahraga juga berdampak positif yaitu selalu memunculkan prestasi.