Selasa 20 Oct 2015 19:33 WIB

Seorang Korban Kebakaran Gunung Lawu Masih Kritis

Pendaki melintas kawasan hutan yang telah terbakar di sekitar Puncak Gunung Lawu.
Foto: Antara
Pendaki melintas kawasan hutan yang telah terbakar di sekitar Puncak Gunung Lawu.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Seorang pendaki yang menjadi korban kebakaran di Gunung Lawu, Eko Nurhadi, masih kritis di Ruang Intensive Care Unite RSUD dr Soetomo, Surabaya, setelah menjalani operasi pembersihan luka bakar atau "debridement" pada wajah dan kedua tangannya.

"Setelah menjalani operasi pembersihan luka bakar atau debridement pada wajah dan kedua tangannya yang dilakukan kemarin (19/10). Untuk saat ini kondisinya masih belum pulih dan pernafasan korban juga sering sesak karena kerja paru-parunya belum stabil," ujar Kepala IRD RSU Dr Soetomo, dr. Urip Murtedjo, di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa setelah mengoperasi 50 persen lebih luka bakar yang ada disekujur tubuh korban yang berhasil lolos dari kepungan api kebakaran Gunung Lawu ini yang diketahui merupakan sekertaris Desa Karangjati, Ngawi, lukanya juga dibalut dan diberi salep supaya luka bakarnya cepat sembuh.

"Ada luka lain yang masih dalam perhatian serius tim dokter yaitu trauma inhalasi yang menyerang saluran pernafasan, sehingga terjadi pembengkaan pada paru-paru korban. Oleh karena itu tim dokter memberikan alat bantu pernafasan atau mesin respirator supaya dapat memacu kerja paru-parunya," terangnya.

Selanjutnya, dalam penanganan pemberian alat respirator belum juga dapat membantu pernapasannya, tim dokter akan mengambil tindakan lain agar dapat membantu meringankan dalam bernafas.

"Namun bila dalam jangka waktu kurang lebih dua atau tiga hari, kondisi perfanasannya belum membaik, maka akan dilakukan tindakan medis dengan cara melubangi tenggorokannya supaya korban dapat bernafas," ungkapnya.

Bantuan alat pernafasan itu diharapkan paru-paru korban dapat bekerja seperti semula dan dapat membersihkan kotoran diparu-parunya akibat terlalu banyaknya korban menghirup hawa panas atau asap tebal.

Sementara keluarga korban juga pasrah, dan berharap korban cepat sembuh. Mereka hanya bisa menunggu di luar dan belum bisa bertemu pasca korban di operasi. Korban masih dalam ruang perawatan steril, karena luka bakarnya, rawan infeksi.

Seperti yang diketahui, sembilan pendaki di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menjadi korban kebakaran hutan, tujuh diantaranya meninggal serta dua pendaki lainnya mengalami luka bakar yang cukup serius.

Sedangkan Eko Nurhadi mengalami luka bakar Gunung Lawu akibat menerjang api yang membakar hutan saat melakukan pendakian. Demi menyelamatkan diri, korban nekat turun menerjang api.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement