Selasa 20 Oct 2015 15:51 WIB

Kader PAN Diwajibkan Kenakan Seragam Batik

Kontes batik yang diselenggarakan PAN.
Foto: Republika
Kontes batik yang diselenggarakan PAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar kontes batik untuk dipilih menjadi seragam resmi seluruh pengurus dan anggota partai. Ketua panitia kontes batik Wulandari Ramadhany mengatakan, lomba desain batik PAN terselenggara sejak Agustus lalu, yang dimulai dengan tahap sosialiasi lomba di Cirebon, Pekalongan, dan Solo yang menjadi sentra batik tradisional Indonesia.

Pihaknya menggandeng Ketua Ikatan Pecinta Batik Nusantara Ayu Dyah Pasha, Dewan Pembina Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Musa Widyamodjo, dan Yayasan Batik Indonesia Ine Hakim sebagai juri dari eksternal. Adapun satu juri dari internal, yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Yang masuk ke panitia ada 120 desain batik, dan dilakukan penjurian hingga sekarang terpilih delapan finalis yang melibatkan pengarajin batik dari masyarakat umum," kata wakil sekjen PAN tersebut di Jakarta, Selasa (20/10). Kedelapan desain batik itu diperagakan model dan ditampilkan ke publik.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan, kontes batik dihelat partainya sebagai bentuk kepedulian untuk memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang batik tulis. Tentu saja desain batik harus berwarna biru karena akan digunakan sebagai seragam resmi seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PAN yang jumlahnya mencapai 9 juta lebih kalau mengacu Pemilu 2014.

"Kader PAN akan menggunakan batik terpilih ini, ordernya harus ke pembatik tradisional, tak boleh pakai mesin, agar industri kita hidup, agar pengarajin batik tak kalah dengan mesin," kata ketua MPR tersebut.

Menurut dia, batik sudah diakui sebagai warisan dunia menurut badan PBB yang mmenangani masalah pedidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yaitu Unesco. Kalau masyarakat sendiri tidak menunjukkan kepedulian terhadap batik, hal itu dinilainya sungguh ironis. Karena itu, PAN tergerak untuk ikut menjaga batik tradisional di tengah gempuran batik cetak yang terbuat dari masin.

"Tujuannya ini ingin melestarikan batik yang khas. Pembatik itu kita bantu nanti. Kalau kader Sumatra nanti beli batik Sumatra, kader di Jawa bisa beli batik Jawa. Banyak modelnya, ini untuk menghidupkan pengrajin batik yang berdampak pada pelaku industri dan masyarakat sekitarnya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement