Selasa 20 Oct 2015 05:49 WIB

Pemerintah Diminta Pastikan Kebijakan Ekonomi Berjalan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo mengumumkan paket kebijakan ekonomi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/9).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo mengumumkan paket kebijakan ekonomi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/9).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Junior Chamber International (JCI) Indonesia memberikan dukungannya pada paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Presiden Junior Chamber International (JCI) Indonesia I.B Agung Gunarthawa meminta pemerintah memastikan agenda paket kebijakan berjalan dengan baik.

"Saya mewakili komponen generasi muda khususnya entrepreneur adalah meminta kepada pemerintah untuk memastikan agenda-agenda ini berjalan dengan baik, konstruktif," kata Agung di kantor Wakil Presiden, Senin (19/10).

Lebih lanjut, Agung menyoroti upaya pemerintah untuk mengubah pola belanja masyarakat yang konsumtif menjadi lebih produktif. Menurut dia, dengan mengubah pola belanja masyarakat dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Ini kita mendukung 100 persen. Karena memang pada saat ada pergeseran ada hal-hal yang bersifat produktif maka itu akan terjadi stimulus pertumbuhan ekonomi," kata dia.

JCI juga menyoroti upaya pemerintah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Agung mengatakan, Indonesia harus memiliki strategi dalam menghadapi MEA.

"Strategi kami yang pertama adalah perbanyak prajuritnya. Yang kedua, perkuat kegiatannya, yang ketiga pahami medannya," kata dia.

Ia menjelaskan, memperbanyak prajurit berarti pemerintah memperbanyak pelaku ekonomi, yakni pengusaha. Sedangkan, memperkuat persenjataan berarti memperkuat produk-produk dalam negeri sehingga dapat berkompetisi dengan produk asing.

"Yang kedua, perkuat persenjataannya berarti kita harus kompetitif, at least dikonsumsi oleh 40 persen masyarakat ASEAN yang ada di Indonesia 250 juta ini. Dan satu lagi adalah pahami medannya di situlah kontribusi JCI," jelas Agung.

Kendati demikian, Agung menilai perlindungan terhadap produk dalam negeri merupakan hal terpenting yang harus dilakukan pemerintah dalam menghadapi MEA nanti.

"Saya kira kan memang apapun yg terjadi di proses globalisasi ini ya, ada MEA, ada AFTA dan sebagainya, saya kira di negara manapun proteksinya tetap ada. Tetap ada proteksi yang segmented," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement