REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Kebakaran di petak 73 KPH Gunung Lawu pada Ahad (18/10), menewaskan enam orang. Kebakaran tersebut akibat perapian atau api unggun dari pendaki gunung yang ditinggal dan belum dipadamkan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan kronologi kejadian tersebut. Pada Ahad, pukul 08.00, terlihat kepulan asap di sekitar Pos 3 Cemoro Sewu. Pada pukul 09.30 WIB, tim gabungan dari Perhutani, Anggota Koramil 0804/02 Plaosan dan masyarakat menuju tempat kejadian perkara untuk melaksanakan pemadaman.
Pukul 13.40 WIB, tim gabungan yang sedang menuju TKP mendapatkan informasi dari pendaki bernama Mansur Salim (46) bahwa telah menolong satu orang pendaki, tepatnya antara pos 4 dan pos 3, yakni Dita Kurniawan (18), pelajar SMK Yosonegoro Magetan. "Dari sana juga ada informasi bahwa ada delapan orang korban yang masih terjebak di atas," ujar Sutopo, Ahas (18/10) malam.
Pukul 14.00 WIB, Dita dibawa turun ke pos 1 dan menceritakan bahwa pada Sabtu (17/10) telah mendaki melalui jalur Cemoro Kandang bersama 13 orang, namun 11 orang temannya belum diketahui keberadaanya karena terpisah dalam perjalanan.
Pukul 14.20 WIB, tim gabungan menemukan satu korban bernama Nurhadi (45) dalam keadaan luka bakar 50 persen di bagian perut, tangan, dan wajah. Pukul 14.30 WIB, korban dievakuasi ke pos 1 pemberangkatan, selanjutnya Korban dievakuasi menuju RSUD DR Sayidiman Magetan.
Sampai pukul 18.00 WIB, tim gabungan TNI, Polri, Perhutani, BPBD, Anak Gunung Lawu (AGL) dibantu masyarakat Cemoro Sewu dan Singolangu masih melakukan penyisiran dan evakuasi.
"Hasil penyisiran sementara sampai saat ini diperoleh infomasi korban kebakaran hutan ada delapan orang dengan rincian enam orang meninggal serta dua orang dalam keadaan kritis dan masih dalam proses evakuasi," kata Sutopo.