REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menggelar yasinan serta berdoa bersama dalam mengenang 53 tahun wafatnya pahlawan nasional pergerakan kemerdekaan, Prof Mr Muhammad Yamin, Sabtu malam (17/10).
Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf mengajak semua pihak memanfaatkan momentum peringatan wafatnya Muhammad Yamin untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme dan semangat cinta tanah air serta rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
"Beliau telah mengajarkan kita semua tentang imaji ke-Indonesiaan melalui serangkaian perjuangan dalam memerdekakan bangsa ini dari belenggu penjajahan, pesan perjuangan itu dapat kita rasakan melalui karya-karyanya serta sejarah perjuangan yang telah ia torehkan bersama seluruh pejuang-pejuang lainnya, seperti BUng Karno, BUng Hatta dan sejumlah tokoh-tokoh pendiri negara kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, nilai-nilai itulah yang saat ini nyaris terlupakan oleh generasi penerus bangsa ini sehingga perlu dibangkitkan kembali, salah satunya dengan mengenang kembali perjuangan yang telah beliau laksanakan dengan susah payah dengan memanfaatkan hari wafatnya, pada 17 Oktober 1962.
Selain itu, jelas dia, mengenal sosok Muhammad Yamin, yang merupakan pencetus Sumpah Pemuda, melalui karya-karya sastranya juga harus kembali digelorakan mulai dari tingkat pendidikan dasar. Harapannya, para generasi muda bisa mendapatkan pengajaran bagaimana pentingnya memelihara serta menerapkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai modal dasar yang kuat dalam mengisi kemerdekaan negara Republik Indonesia.
"Dengan begitu, cita-cita kita semua dalam membangun Indonesia sebagai bangsa yang besar serta negara yang kuat dan disegani dalam pergaulan negara-negara dunia, dapat diwujudkan secara bersama dalam tatanan masyarakat yang produktif, mandiri, sejahtera dengan ditopang oleh sistem pemerintahan yang melayani," kata dia.